30 January 2012

Tetesan Air Mata Bunda

Bunda,

Harum rambutmu selalu kuingat. Aku tiap kali memelukmu sambil mencium harus rambut harummu dari belakang. Aku selalu menangis tiap kali merasa kau sedang merasakan sakitmu itu, Aku ingat kau terbaring tak berdaya dengan pandangan kosong. Aku suapi kau dengan bubur dan tiap kali kau tertidur selalu ku bisikan rasa cintaku padamu.

Aku merasakan tidak akan pernah sempurna bila satu hari tanpa melihat wajahmu itu. Kau sangatlah berarti bagi hidupku hingga aku sebesar ini. Aku Mencintaimu dan menyayangimu.

Kau pernah ingat aku tak pernah mau merayakan Hari ulang Tahun. Karena itu bisa mengingatkan umurku dan umurmu. Semakin mengingat umur aku akan melihat kau pun akan semakin tua. Aku selalu tidak dapat menahan melihat air matamu, karena dengan menangis seseorang akan terlihat jelek dan menua. Aku pun selalu memperhatikan rambutmu agar tak pernah berubah memutih.

Namun sayang, aku pun akan terus tumbuh besar. Dan Suatu hari aku pun akan meninggalkan mu dan menjalani hidup bersama oang lain yang ku cintai. Bunda, Rasa cintaku simpanlah pada tiap sudut hatimu.

Semoga kau cepat sembuh dari kankermu, dan  terus hidup dan berjuang. Jangan pernah memalingkan wajah walau wajahmu terlihat tua.

Dari
Anakmu





oleh @KucingPerez

diambil dari http://kucingperez.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment