01 February 2012

Juara Satu

Dear B,
Apa kabar? Sekitar 18 tahun lebih lamanya kita tidak bertemu. Sejak aku pindah dari ibukota. Sejak kelulusan SD, yang bahkan tak kuhadiri pesta perpisahannya.
Aku bahkan belum sempat mengucapkan kata-kata perpisahan denganmu. Belum sempat mengucapkan kata-kata yang ingin kuucapkan padamu waktu itu.

Aku tahu kau tak akan membaca surat ini. Aku bahkan tidak bisa menemukan twittermu. Tapi mungkin, suatu hari nanti, entah bagaimana surat ini akan sampai padamu.

Kalau ditanya siapa cinta pertamaku (akupun tak yakin itu cinta pertama atau cinta monyet), tapi yang muncul dalam ingatanku adalah kamu, B.
Iya, kamu yang punya nama panggilan berhuruf depan yang sama dengan huruf depan nama panggilanku, Bika.
Dan kebetulan, kamu punya nama panggilan yang sama dengan salah satu mantan pacarku.
Iya, sama persis.
Betapa lucu ketika aku mengingat, aku pernah jatuh cinta pada dua lelaki yang berbeda, dengan satu nama yang sama.

B,
Bahkan setelah 18 tahun lamanya kita tidak bertatap muka, aku masih mengingat dengan jelas bagaimana mata sipitmu ikut tersenyum ketika kau tersenyum kepadaku.
Bagaimana kau selalu menjadikanku saingan juara satu di kelas.
Bagaimana takdir mempertemukan kita sebangku dengan sistem rolling bangku yang ditentukan oleh Ustad Rois, wali murid kita di kelas 4.
Bagaimana kau selalu membandingkan hasil ujianmu dengan ujianku.
Bagaimana kau menggelitik pinggangku setiap aku ngambek.
Bagaimana kau tersenyum jahil meledekku jika kau berhasil menyelesaikan ujian lebih dulu daripadaku.
Bagaimana kau meledekku dengan heboh, hanya karena teman kita - Jaka - pernah menyatakan cintanya padaku (Kata ustad Rois, kau cemburu, benarkah itu?).
Bagaimana kau mengkhawatirkanku ketika aku sakit di kelas. Bagaimana kau membuatku mengagumimu karena kau anak laki-laki yang rajin sholat.
Bagaimana kau selalu menjahiliku, tapi selalu bisa membuatku tertawa.


Ah,
Satu yang paling kuingat jelas :
Bagaimana kau merebut hatiku.

Kau selalu berebut juara satu di kelas denganku, B.
Tanpa kau tahu, kau selalu menjadi juara satu di hatiku.

Tapi itu dulu, B.
Kini sudah 18 tahun berlalu, aku bahkan tak tahu kabarmu.
kabar terakhir yang aku tahu dari facebookmu (ketika dua tahun lalu aku iseng mencari tahu kabarmu, dan aku kini hampir tidak pernah menyentuh facebook-ku, B) adalah kau akan bertunangan dengan kekasih yang kau pacari lebih dari 5 tahun.

Jadi, kuanggap kesempatanku untuk menyampaikan perasaanku padamu sudah habis.
Kau tidak akan pernah tahu.

Tapi tak apa, cukup aku yang tahu, bahwa pada suatu masa,
kau pernah menjadi juara satu di hatiku.


Dari pesaingmu berebut juara satu di kelas,
@hildabika


No comments:

Post a Comment