07 February 2012

Janji Gulali





Selamat senja yang bergerimis manja.
entah sudah berapa banyak surat yang aku layangkan untuk mu walau dalam bayang semu.

kamu-yang-namanya-tidak-boleh-di-sebut-kan,

Bagaimana kabar mu sore ini? cukup..cukup.. tidak usah kamu jawab. aku sudah tau jawabannya, sama seperti biasanya, "begitulah". jawaban datar dari hati dingin dan bibir hitam terkepul asap.

hei kamu,
ingat janji di awal dulu? tentang kamu dan kebiasaan buruk mu. oh iya, jangan lupa ada aku juga di dalam nya. Bagaimana dengan janji-janji berselimut gulali mu sekarang? masihkah ia terang benderang? atau bahkan sekarang di makan kelam dan menghilang?

seperti nya, jawabannya yang kedua ya. janji gulali mu tak semanis kelihatannya. ia hanya menggiurkan di awal, lalu meleleh, mencair, dan menghilang. ia lenyap begitu saja, atau bahkan ia telah di lahap habis oleh semut yang bernama kebohongan?

entah lah, aku tidak tahu apa-apa. hanya satu yang aku tau, menunggu.
menunggu kamu yang akan membuktikan janji gulali itu.
atau.., menunggu waktu yang akan membuktikan kepalsuan mu.


p.s :
lain kali kalo buat janji gulali, jangan lupa tambahin formalin ya. Punya kamu ga awet sih.

2 comments: