07 February 2012

Setia Di Kolong Mejamu

Bunda, masihkah cemas padaku?

Bukannya aku tak ingat rumah. Namun, naluri petualangku sedang menajam kiranya. Dunia di depan mataku terlihat semakin besar, indah, dan menantang. Ingin kutelusuri segala seluk dan lekuknya. Mungkin saja di balik hujan deras dan jalan berbatu, tersimpan utopia menawan yang tak lekang oleh waktu.

Terkadang, saat aku berteduh di ranah antah berantah, kurindu suara merdumu. Memanggil namaku, bersenandung lagu kesayanganmu. Sambil jemarimu membelaiku hingga tak sadar lelap menghampiri sambil bergelung di dekatmu.

Bunda, di balik segala sifat manja dan jahil yang sering membuatmu gemas, tersimpan asaku untuk menjadi kuat dan perkasa. Ingin kutunjukkan pada suatu masa, memori tentangku bukan hanya saat aku jahil dan bermain riang gembira. Atau ekspresi malas kekenyangan setelah kita berbagi hidangan lezat.

Aku mulai dewasa, Bunda. Berkelana kini jadi cita-citaku. Impian bertemu belahan jiwa, mengarungi alam semesta, dan berteriak merdeka. Apakah ini terlalu muluk untuk kuraih? Atau terdengar konyol untuk diwujudkan?

Namun, ada yang tak bisa kupungkiri. Segenap sel tubuhku seperti telah menyatu dengan baumu. Refleks gerakku berpacu saat derap langkahmu mendekat ke arahku. Sekecil apapun ruang di sampingmu, aku ingin ada di sana saat lelah begitu mendera.

Kolong mejamu takkan kosong, Bunda. Meski nanti aku telah tiada, semoga generasi  dariku akan jadi pengganti yang selalu membuatmu bahagia.


Ananda,
Penghuni setia kolong mejamu

@retro_neko ini diaa, tepat sebelom tidur dibawah meja kyk di foto yg surcin.


Surat balasan untuk surat cinta @heyechi “Pulang, Nak!”

oleh: @retro_neko
diambil dari: http://iammrsred.tumblr.com

No comments:

Post a Comment