07 February 2012

Supir taxi berbaju biru.

Kepada yang terhormat *anda pantas saya sebut terhormat*
Bapak Supir berbaju biru. (yang tidak jelas saya tahu namanya siapa dan nomor taxinya berapa.)
Dengan surat ini saya ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya telah melayani saya dengan baik melalui pelayanan taxi bapak. Dengan segudang barang dan tubuh yang kelelahan bapak masih membantu dan menanyakan alamat saya dengan jelas agar saya tidak dibawa mutar-mutar kota Bandung yang mulai padat semeriwet ini.

Bapak supir berbaju biru yang baik hati, terimakasih sudah memutar lagu-lagu yang tidak mengganggu kenyamanan saya berkendara di dalam taxi anda. Trimakasih sudah mengantarkan saya dengan selamat setelah berjalan di bawah cahaya malam kota Bandung sepanjang jalan tadi. Bukan saya mau memuji dengan sembarangan, saya benar-benar merasakan kasih yang Tuhan berikan melalui anda, Pak. Surat cinta ini untuk bapak supir taxi berbaju biru yang tadi mengendarai taxinya untuk mengantar saya pulang dengan segala keletihan saya.

Untukmu bapak supir taxi berbaju biru, mungkin ini bukan pertama kalinya saya melihat orang baik, tapi entah mengapa saya begitu tersentuh dengan apa yang bapak lakukan. Setelah membantu saya menurunkan barang-barang, saya memberi uang kepada bapak, dan saya tahu itu lebih, hanya sedikit, tapi yah saya tahu supir taxi terkadang mengharapkannya. Lalu dengan suara yang ramah bapak memanggil saya kembali " Mbak, tunggu.. ini ada kembaliannnya.." . Aduh pak, dalam hati saa, saya minta maaf karena saat saya melihat bapak membuka lembaran uang itu, saya pikir bapak ingin melihat lebih yang saya berikan berapa. Tapi justru bapak mau memberikan kembalian pada saya, malu. Terimakasih untuk kasih dan pelayanan anda pak. Saya berdoa untuk bapak suoir taxi berbaju biru semoga anda selalu dilindungi Tuhan dan mendapatkan keramahan seperti yang anda berikan pada penumpang anda. Saya merasakan pelayanan yang memuaskan dari hati seorang supir taxi, bukan melow, tapi saya tahu rasanya diperlakukan baik. Terimakasih Bapak.





oleh @nintafryani

diambil dari http://stepon-sepatuninta.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment