Kepada jiwa pemilik raga ini…..
Aku memang hanya timbunan daging dan tulang belulang. Tapi Tuhanlah  yang memahat. DigambarNya dengan teliti pola demi pola. Sangat detil,  dibentuk menurut citra Tuhan. Dipoles supaya halus, persis seperti  pemahat profesional. Tak dibiarkanNya ada yang tak sempurna pada diriku.  Ia ciptakan gambaran manusia menurut kuasaNya. Dan menurut Tuhan, semua  ciptaanNya itu baik.
Setelah Tuhan menganggap semua yang Dia inginkan selesai, Tuhan  menghembusi aku. Seketika aku merasa aku hidup. Ya aku bernyawa. Itu kau  sayang. Jadi apa yang membuat kamu merasa tak sempurna jiika Tuhan  sendiri yang turun tangan?
Aku tahu banyak yang meremehkanmu. Tapi apa salahku sehingga kau  harus membenci diriku. Aku tahu perasaanmu, tapi tak bisakah kau mencoba  tidak mendengarkan apa kata orang. Bersyukurlah sayang! Kau ini  istimewa, unik. Kasih sayang kedua orang tuamu tercurah padamu, lalu  kenapa kau harus mendengar kata orang yang tak ada andil atas hidupmu?
Apa salahnya menjadi kecil, pendek, tidak cantik? Kau ini sempurna di  mata Tuhan. Kau ini alat Tuhan di dunia, kau diciptakan bukan tanpa  maksud. Jadi cerialah! Jangan pikirkan apa yang orang lain lihat, karena  manusia melihat dengan mata tapi Tuhan melihat hatimu. Fokuslah pada  suara Tuhan, kerjakan saja tugasmu di dunia ini. Bahagialah karena hidup  begitu singkat, nikmati setiap detik menit jam dan tahun dimana kamu  bisa membuat orang tesenyum karena kehadiranmu. Maka kecantikan akan  terpancar dengan sendirinya dari dirimu, dari hatimu.
Percaya dirilah, Tuhan besertamu. Di luar sana banyak yang merindukan senyuman manismu. Hanya saja kau belum tahu ;p
Yang menyayangimu sampai kau menghembuskan nafas terakhirmu,
Raga yang selalu terhina.
Jumat sendu, 27 Jan 2012
oleh: @peribiroe
diambil dari: http://theresiafafa.tumblr.com
No comments:
Post a Comment