Kepada dirimu sang bunga tidur
Mimpi.
Hei kawan, terima kasih ya sudah menemaniku di saat aku menutup mata  kemarin malam. Kamu sudah bercerita, bernyanyi, dan memainkan dawai  indah untuk tenangkanku melewati duniamu kemarin malam. Kau temaniku  bukan hanya sebagai pendamping, kau bahkan menyajikan film yang hanya  bisa aku nikmati tepat di saat aku tertidur, dan hanya aku satu -  satunya penikmat film darimu itu. Dan tepat di pagi ini, ketika sinar  mentari menyusup masuk melewati celah - celah jendela, kau dengan senyum  melambaikan tanganku dan seolah berkata "Bangunlah, sampai ketemu nanti  malam lagi ya,"
Kini aku sudah terbangun. Untuk sementara waktu aku harus bisa  menyesuaikan diri untuk lewati shift sang raja siang. Dunianya awan -  awan putih menari, iya seperti yang orang katakan. "Pagi Hari". Tapi  entah kenapa, aku seakan tak rela tinggalkanmu. Walaupun kamu sudah  berjanji akan datang lagi nanti malam temaniku, tapi aku masih tak rela  pergi darimu walau hanya sesaat saja. Aku terkadang paksakan untuk  terlelap lagi, tapi apa daya mataku selalu menolak dan membuatku  terjaga, dia malah marah - marah "Hei pemalas, jangan tidur terus,"  aduh, padahal aku tidak malas. Aku hanya mau bertemu sang mimpi sesaat  saja koq.
Siang nanti, sang raja sinar akan tempati takhta tertingginya. Iya  berada di tempat teratas dalam bumi ini. Bersinar, panasi bumi yang kini  semakin lama sepertinya makin berkeringat. Tahukah kamu? terkadang di  saat seperti ini. Aku biasanya masuk ke dalam persinggahanku, nyalakan  A.C, tarik selimut, dan mengadakan rapat dadakan bersamamu. Dahulu, di  saat aku masih kecil, kita masih sering bertemu di siang hari. Bahkan  aku harus dipaksa sama mama untuk bertemu kamu. Tapi, sekarang di saat  aku makin besar, aku dituntut untuk meninggalkanmu. Padahal, aku selalu  mau bertemu kamu. Ya sudahlah. Mau bagaimanapun itu, aku akan tetap diam  - diam menyelinap untuk mengadakan janji dadakan bertemu denganmu  kawan. Seperti yang kita ketahui, pertemuan diam - diam ini kita namakan  "Tidur Siang".
Saat senja nanti, ketika keteduhan mulai selimuti kota ini. Aku semangat  untuk beraktivitas. Buatku saat yang tepat untuk menghabiskan waktu  bersama dunia ini, sebelum aku bertemu kamu lagi. Bermain bersama  segerombolan sahabat, menonton tv bersama segenap keluarga, hingga  menghabiskan waktu sendiri berkutat dengan buku - buku ataupun  playstation. Apapun itu, di saat petang aku akan habiskan waktuku tanpa  memikirkanmu kawan. Maafkanlah diriku, tapi kan di malam nanti kita  bertemu.
Nah, inilah di saat aku bertemu denganmu. Di saat warna gelap menjadi  dominan selimuti daerahku. Di saat semua orang menyebutkan kata "Malam  Hari". Satu hari sudah ku berputar lewati hidupku. Banyak cerita juga  yang aku kantongi dan masuk ke dalam sela - sela sanubari. Melewati  rotasi cerita hidupku ini ragaku lelah. Bahkan bila terlalu lelah,  jiwaku semakin memaksaku untuk istirahatkan badan ini ke singgasana  lembutku, kasur. Bila semua ini terjadi, maka pertemuan kita tak lama  lagi. Ketika aku menutup mata, kau akan datang sesuka hatimu. Kau peluk  aku, seakan sahabat yang lama sekali tak bertemu. Sehabis itu, seperti  yang biasa kamu lakukan. Kamu akan berikan aku fantasi luar biasa yang  dunia tak bisa tawarkan. Sesuatu yang terkadang di luar kenyataan, tapi  kau selalu posisikan itu menjadi hal biasa. Tapi, bukan hanya hal indah  atau fantasi saja yang kau berikan. Terkadang kalau kau lagi iseng, kau  tidak segan untuk ceritakan tentang hantu, atau kejadian menakutkan yang  spontan buat raga asliku mencucurkan keringat panik kan. Dan setelah  itu, aku sendiri terbangun gelisah. Huuu, kamu itu baik banget, tapi  kalau keluar isengnya jahatnya tak tertolong.
Ya sudahlah mimpi. Pagi ini tepat di saat aku membuka mata. Aku langsung  mengingatmu. Jadi bila memang kau bisa membaca. Baca ya surat cintaku  ini. Semoga kau senang dan akan selalu temani malam - malamku.
Tambahan : Thanks berat ya buat cerita malam tadi. Kau berikan  Princess Noela sebagai dream tale. Nanti malam, dilanjutin ya ceritanya.  Pokoknya harus happy ending. Thanks once again, Dream.
oleh: @sunoesche
diambil dari: http://essayoflove.blogspot.com
No comments:
Post a Comment