29 January 2012

Pertemuan Kita, Mimpi

Kepada dirimu sang bunga tidur

Mimpi.
Hei kawan, terima kasih ya sudah menemaniku di saat aku menutup mata kemarin malam. Kamu sudah bercerita, bernyanyi, dan memainkan dawai indah untuk tenangkanku melewati duniamu kemarin malam. Kau temaniku bukan hanya sebagai pendamping, kau bahkan menyajikan film yang hanya bisa aku nikmati tepat di saat aku tertidur, dan hanya aku satu - satunya penikmat film darimu itu. Dan tepat di pagi ini, ketika sinar mentari menyusup masuk melewati celah - celah jendela, kau dengan senyum melambaikan tanganku dan seolah berkata "Bangunlah, sampai ketemu nanti malam lagi ya,"

Kini aku sudah terbangun. Untuk sementara waktu aku harus bisa menyesuaikan diri untuk lewati shift sang raja siang. Dunianya awan - awan putih menari, iya seperti yang orang katakan. "Pagi Hari". Tapi entah kenapa, aku seakan tak rela tinggalkanmu. Walaupun kamu sudah berjanji akan datang lagi nanti malam temaniku, tapi aku masih tak rela pergi darimu walau hanya sesaat saja. Aku terkadang paksakan untuk terlelap lagi, tapi apa daya mataku selalu menolak dan membuatku terjaga, dia malah marah - marah "Hei pemalas, jangan tidur terus," aduh, padahal aku tidak malas. Aku hanya mau bertemu sang mimpi sesaat saja koq.

Siang nanti, sang raja sinar akan tempati takhta tertingginya. Iya berada di tempat teratas dalam bumi ini. Bersinar, panasi bumi yang kini semakin lama sepertinya makin berkeringat. Tahukah kamu? terkadang di saat seperti ini. Aku biasanya masuk ke dalam persinggahanku, nyalakan A.C, tarik selimut, dan mengadakan rapat dadakan bersamamu. Dahulu, di saat aku masih kecil, kita masih sering bertemu di siang hari. Bahkan aku harus dipaksa sama mama untuk bertemu kamu. Tapi, sekarang di saat aku makin besar, aku dituntut untuk meninggalkanmu. Padahal, aku selalu mau bertemu kamu. Ya sudahlah. Mau bagaimanapun itu, aku akan tetap diam - diam menyelinap untuk mengadakan janji dadakan bertemu denganmu kawan. Seperti yang kita ketahui, pertemuan diam - diam ini kita namakan "Tidur Siang".

Saat senja nanti, ketika keteduhan mulai selimuti kota ini. Aku semangat untuk beraktivitas. Buatku saat yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama dunia ini, sebelum aku bertemu kamu lagi. Bermain bersama segerombolan sahabat, menonton tv bersama segenap keluarga, hingga menghabiskan waktu sendiri berkutat dengan buku - buku ataupun playstation. Apapun itu, di saat petang aku akan habiskan waktuku tanpa memikirkanmu kawan. Maafkanlah diriku, tapi kan di malam nanti kita bertemu.

Nah, inilah di saat aku bertemu denganmu. Di saat warna gelap menjadi dominan selimuti daerahku. Di saat semua orang menyebutkan kata "Malam Hari". Satu hari sudah ku berputar lewati hidupku. Banyak cerita juga yang aku kantongi dan masuk ke dalam sela - sela sanubari. Melewati rotasi cerita hidupku ini ragaku lelah. Bahkan bila terlalu lelah, jiwaku semakin memaksaku untuk istirahatkan badan ini ke singgasana lembutku, kasur. Bila semua ini terjadi, maka pertemuan kita tak lama lagi. Ketika aku menutup mata, kau akan datang sesuka hatimu. Kau peluk aku, seakan sahabat yang lama sekali tak bertemu. Sehabis itu, seperti yang biasa kamu lakukan. Kamu akan berikan aku fantasi luar biasa yang dunia tak bisa tawarkan. Sesuatu yang terkadang di luar kenyataan, tapi kau selalu posisikan itu menjadi hal biasa. Tapi, bukan hanya hal indah atau fantasi saja yang kau berikan. Terkadang kalau kau lagi iseng, kau tidak segan untuk ceritakan tentang hantu, atau kejadian menakutkan yang spontan buat raga asliku mencucurkan keringat panik kan. Dan setelah itu, aku sendiri terbangun gelisah. Huuu, kamu itu baik banget, tapi kalau keluar isengnya jahatnya tak tertolong.

Ya sudahlah mimpi. Pagi ini tepat di saat aku membuka mata. Aku langsung mengingatmu. Jadi bila memang kau bisa membaca. Baca ya surat cintaku ini. Semoga kau senang dan akan selalu temani malam - malamku.

Tambahan : Thanks berat ya buat cerita malam tadi. Kau berikan Princess Noela sebagai dream tale. Nanti malam, dilanjutin ya ceritanya. Pokoknya harus happy ending. Thanks once again, Dream.

oleh: @sunoesche
diambil dari: http://essayoflove.blogspot.com

No comments:

Post a Comment