29 January 2012

“Sudut pandang”

Teman, boleh aku bercerita?

Aku kadang merasa bingung pada segelintir manusia. Bagaimana tidak. Sebentar memujiku, menyambut kedatanganku dengan kata-kata manis. Tak lama kemudian menghujatku, melontarkan kesah dan serapah. Selang beberapa saat mereka kembali menyanjungku dalam rias tutur romantis. Dan ketiadaanku malah justru dirayakan dalam bahagia yg meruah..

Pagi dibilang hangat. Siang dibilang menyengat.
Senja dikata merona. Malam dikata memesona.
Andai saja mereka sadar bahwa itu semua wujudku yg satu, yg hanya saja sedang mereka pandang dari sudut elevasi yg berbeda.

Atau memang seperti itukah hakikat manusia? Gemar melabeli satu objek yg sama sesuka hati, hanya berdasarkan subjektifitas sudut pandang mereka masing-masing yg tentunya berbeda-beda, tanpa mencoba mengandai bagaimana rasanya memandang dari sudut pandang yg lain?

Oh ya, perkenalkan namaku Matahari. Kalau pagi sering juga dipanggil dengan nama Mentari..



Oleh:

No comments:

Post a Comment