29 January 2012

Surat Kedua, Perempuan Satu-Satunya

Dear @dindaskr

Ini surat keduaku. Tidak akan menduakanmu dalam rangkaian surat-surat cintaku. Entah mengapa kau begitu menyenangkan untuk menciptakan berbagai imaji dalam kepalaku. Membayangkanmu saja membuatku kewalahan karena begitu banyak kata-kata yang berlarian di dalamnya. Hehehe..

Jangan terburu-buru jatuh cinta dulu, aku tidak suka hal yang terburu-buru. Karena biasanya yang terburu-buru hanya luapan rasa suka saja, bukan cinta. Bagi sebagian orang, mengharap cinta darimu bagai mengharap bidadari pada malaikat, mustahil. Entah atas dasar apa kau masih mempertahankan kesendirianmu sampai sekarang, padahal laki-laki diluar sana banyak yang menaruh harap pada setiap doanya untuk mengharapmu.

Aku tahu kau perempuan yang pintar, sepintar kau menutup auratmu dengan kerudungmu. Aku tahu kau perempuan yang setia, sesetia kau mempertahankan kerudungmu disaat para perempuan diluar sana enggan menggunakannya, yang ada malah mengumbar auratnya. Aku tahu kau perempuan yang sanggup menjaga diri, sesanggup kau menahan sakit ketika pertama kali behel di deretan gigimu itu terpasang untuk menjaga kerapiannya.

Rasanya kau begitu sempurna di mataku, aku yakin di mata orang lain juga begitu. Tapi sesempurna-sempurnanya kau di mataku, pasti memiliki kekurangan. Tak apalah, karena aku akan mencintai kekuranganmu, itulah kelebihanku. Kurang lebih begitu. :)


Salam Manis Dari Teman Sekelasmu,

Ghufron Gustafianto


No comments:

Post a Comment