Hei, apa kabarmu? Selalu terlintas tanya itu di ruang kosong  heningku, di jeda waktu saat mataku terbuka di pagi yang masih mentah,  bersusah payah mencoba mengingat kelebatan peristiwa di ujung tidurku,  namun hanya wajah yang sama yang hadir di sana, diam tanpa cerita.
Kabarku baik-baik saja, jikalau kau menanyakannya juga walau aku  yakin itu tak pernah ada dalam daftar tanyamu. Kabarku memang baik-baik  saja, standar-standar saja, tak ada yang aneh-aneh lagi, tak pernah  mengacau lagi, tak pernah narkolepsi lagi — masih memeluk guling yang  sama seperti pertama kali aku jatuh tertidur, tak pernah tidur pagi  (lebih sering bangun di subuh hari, bukan untuk ibadah, hanya terbangun  saja dengan  kegiatan tak penting seperti meng-update status  fesbuk), lebih banyak menenggak air putih dibanding air ‘keras’, punya  jam tidur yang teratur, sesekali menyempatkan diri untuk tidur siang  (dan ternyata itu nikmat bukan kepalang), menjadi anak manis di depan  ibuku, dan segepok rutinitas manusia normal lain. Ah pasti kau tertawa  dan akan berkomentar, ‘bukankah itu sedikit membosankan?’ Sudah pasti.  Tapi memang sudah kugadaikan separo kebebasanku untuk kompromi yang  sudah yakin aku jalani beberapa tahun ke belakang. Karena hidupku  sekarang bukan milikku semata, ada makhluk lain yang menjadi tanggung  jawabku, kau telah mengerti itu. Dan hei, bukankah hidup setiap orang  itu menyedihkan? Kita hanya perlu merayakannya karena kata Bubin, ‘tak  ada pesta yang tak selesai’.
‘Kenapa harus nikah sih?’ itu tanyamu beberapa tahun silam. Aku hanya  nyengir, ‘kenapa ngga?’ Eksplanasi panjang lebar juga tak ada artinya  buatmu. Waktu yang membantu kita untuk saling mengerti, kalau itu tak  berhasil juga, penerimaan diri yang kita butuhkan. Selalu ada alasan  untuk melakukan sesuatu, walau kadang aturan itu tak berlaku ketika aku  tak menyukai Ruben Onsu dan brewok dilematis-nya. Semua orang tak  menyukai itu, kenapa aku ngga?
Jadi, bagaimana kabarmu nun jauh di seberang sana? Masih sibuk dengan  kegiatan melancong ‘memerawani’ jejeran pantai di pulau antah berantah?  Editing video clip artis yang kau ramalkan (entah kapan) akan menyamai  popularitas The Virgin? Seember kecil weed masih setia di kolong ranjang? Oh baiklah, masih kunantikan upload -an foto lucu anakmu di beranda fesbuk ku.
oleh: @raelkeenan
diambil dari: http://thoughtheworldshouldknow.wordpress.com
No comments:
Post a Comment