24 January 2012

Memindai Masa Lalu

Hei, apa kabarmu? Selalu terlintas tanya itu di ruang kosong heningku, di jeda waktu saat mataku terbuka di pagi yang masih mentah, bersusah payah mencoba mengingat kelebatan peristiwa di ujung tidurku, namun hanya wajah yang sama yang hadir di sana, diam tanpa cerita.
Kabarku baik-baik saja, jikalau kau menanyakannya juga walau aku yakin itu tak pernah ada dalam daftar tanyamu. Kabarku memang baik-baik saja, standar-standar saja, tak ada yang aneh-aneh lagi, tak pernah mengacau lagi, tak pernah narkolepsi lagi — masih memeluk guling yang sama seperti pertama kali aku jatuh tertidur, tak pernah tidur pagi (lebih sering bangun di subuh hari, bukan untuk ibadah, hanya terbangun saja dengan  kegiatan tak penting seperti meng-update status fesbuk), lebih banyak menenggak air putih dibanding air ‘keras’, punya jam tidur yang teratur, sesekali menyempatkan diri untuk tidur siang (dan ternyata itu nikmat bukan kepalang), menjadi anak manis di depan ibuku, dan segepok rutinitas manusia normal lain. Ah pasti kau tertawa dan akan berkomentar, ‘bukankah itu sedikit membosankan?’ Sudah pasti. Tapi memang sudah kugadaikan separo kebebasanku untuk kompromi yang sudah yakin aku jalani beberapa tahun ke belakang. Karena hidupku sekarang bukan milikku semata, ada makhluk lain yang menjadi tanggung jawabku, kau telah mengerti itu. Dan hei, bukankah hidup setiap orang itu menyedihkan? Kita hanya perlu merayakannya karena kata Bubin, ‘tak ada pesta yang tak selesai’.
‘Kenapa harus nikah sih?’ itu tanyamu beberapa tahun silam. Aku hanya nyengir, ‘kenapa ngga?’ Eksplanasi panjang lebar juga tak ada artinya buatmu. Waktu yang membantu kita untuk saling mengerti, kalau itu tak berhasil juga, penerimaan diri yang kita butuhkan. Selalu ada alasan untuk melakukan sesuatu, walau kadang aturan itu tak berlaku ketika aku tak menyukai Ruben Onsu dan brewok dilematis-nya. Semua orang tak menyukai itu, kenapa aku ngga?
Jadi, bagaimana kabarmu nun jauh di seberang sana? Masih sibuk dengan kegiatan melancong ‘memerawani’ jejeran pantai di pulau antah berantah? Editing video clip artis yang kau ramalkan (entah kapan) akan menyamai popularitas The Virgin? Seember kecil weed masih setia di kolong ranjang? Oh baiklah, masih kunantikan upload -an foto lucu anakmu di beranda fesbuk ku.

oleh: @raelkeenan
diambil dari: http://thoughtheworldshouldknow.wordpress.com

No comments:

Post a Comment