17 January 2012

KITA dulu, sekarang, nanti

Hey sayang
Aku ingin menyampaikan beberapa hal dalam suratku hari ini. Aku sedang membaca salinan percakapan kita yang sengaja aku simpan. Yang paling menyakitkan adalah saat kejadian itu.

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya 18 hari setelah kita berjauhan, kita dilanda badai masalah. Aku yang membuatnya, demi Tuhan aku tidak bermaksud :( . Aku mematahkan hatimu yang sudah susah payah aku dapatkan. Aku merusak KITA.

Aku yang bodo ini, berucap yang tidak seharusnya kamu dengar. Sesuatu yang menyakitimu, pemaksaan terhadap kamu, memimta kamu menjadi bukan kamu. Jujur saja, sekarangpun aku tidak tahu apa yang aku sampaikan kala itu. Aku seperti tidak sadar mengucapkannya, aku tidak meminta kamu untuk apapun sayang.

Dan akhirnya, kamu memutuskan mengakhiri KITA, yang belum seumur jagung. Saat itu hatimu hancur, dan disaat itu pula hatiku juga hancur. Banyak sekali mimpi yang ingin aku wujudkan bersama kamu, dengan segala kebodohan kita menjalani hari bersama. Seketika semua itu terlihat blur, buram.

Menyesal ngga mungkin datang duluan. Ya, aku menyesal karena aku tidak bisa menguasai diri aku saat itu dan beberapa waktu sebelumnya. Berjauhan itu membuat gila. Kamu juga merasakannya kan sayang. Dengan segala kerendahan hatiku, aku meminta satu maaf yang besar dari kamu. Kamu bilang, "Dari kamu belum ngomong apa-apa udah aku maafin kok." Penyataan itu malah membuat hati ini tambah hancur. Luka yang aku berikan begitu dalam sampai kamu berkata demikian. Maaf dari hati belum sepenuhnya kamu berikan.

Mungkin kesempatan untukku belum tiba lagi. Tapi, aku masih bersyukur, KITA tetap ada, KITA yang dulu, tanpa ada  yang mengikat namun memiliki komitmen dalam hati masing-masing. Aku juga ngga tau, apa nantinya aku bisa memiliki hatimu kembali. Kalau kata kamu, "Butuh proses on." Iya sayang aku mengerti. KITA yang berjauhan ini pasti sulit untuk kamu, begitu juga dengan aku.

Kita jalani saja ya sayang KITA yang sekarang. InsyaAllah menuju jalan yang baik, dan kita bisa bersama terus, sampai nanti. Amin Allahumma Amiinn.

Wallahualam bi shawab.


Aku, oon <3

oleh : @wirdaaulia

No comments:

Post a Comment