17 January 2012

Untuk Kakakku, di Ranah Orang

Selamat sore para penumpang disini pilot kalian yang berbicara. Sekarang kita berada di ketinggian 3km dari permukaan laut. Jika kita lihat ke sebelah kiri, maka kita dapat melihat indahnya mentari sore. Tetap tersenyum dan tertawa karena itulah bahan bakar utama pesawat kita. Selamat Menikmati

Selamat sore kakakku Erna Meilina Simbolon…

Apa kabarmu hari ini? Kuharap kau baik-baik saja sama seperti kami disini dan juga akan seterusnya begitu.

Hmm, mungkin kau akan sedikit kaget melihat surat ini datang dari adikmu ini. Rasa aneh serta (mungkin) senang bercampur aduk dalam benakmu, ohh juga rasa kaget. Yaa, rasa seperti itu sangatlah masuk akal karena selama kau masih disini mungkin kau tida pernah melihatku berbuat hal seperti ini. Yap, waktu mengubah banyak baik disini juga di ranah orang yang tempati sekarang. Tapi kau tidak usah khawatir, sebab sebelum aku menulis surat ini, aku sudah melakukan tugasku sebagai penghuni rumah ini dan satu lagi tugas-tugas yang setianya kau lakukan saat kau masih disini juga sudah ku kerjakan..

Ehh tunggu sebentat, mungkin saat kau akan membaca ini, kau baru saja pulang dari kantormu. Tidak usah kau paksakan dirimu tuk membaca surat ini. Lebih baik kau beristirahat dahulu baru jika kau punya waktu, kau bisa baca surat ini.

Kak, kami semua rindu berkumpul seperti dulu. Aku hampir lupa kapan terakhir kali kita sekeluarga berkempul hanya untuk sekendar bersendau-gurau. Kau juga mungkin rindu suasana seperti itu, begitu juga kami semua yang disini.

Ada beberapa yang berubah disini loh kak. Seperti raut wajah mama yang boleh kubilang tidak jauh beda saat kau beranjak ke ranah orang. Sama seperti mama, Kak Esther juga tidak terlalu berubah malahan mungkin kau akan kaget saat melihat rupaku dan Nando. Dibanding Nando dan yang lain, mungkin akulah yang mengalami banyak perubahan.

Ohh yaa, anak-anak Tulang Sudung juga sudah tumbuh besar. Mungkin kau akan memeluk ke-4 anak-anak Tulang karena mereka sangatlah lucu dan termasuk pintar dibanding kawan seumurnya.

Kak, kami senantiasa menunggumu tuk kembali kesini. (sebentar Aku mulai menangis untuk melanjutkannya…….. Oke kulanjutkan!) Kak, kau tahu bahwa Mama telah berjanji bahwa jika kau pulang dia akan menyiapkan pesta untuk menyambut kedatanganmu. Mama juga berjanji bahwa dia akan memasakkan makanan terbaiknya jika kau menyempatkan untuk kembali kesini serta Mama juga berkata, selama kau berada disini, Ia mau engkau tuk tidur bersamanya di setiap malamnya. Mungkin dia sangatlah rindu tuk sekadar melihat putrinya yang ke-2 bangun dari tidurnya.

Ohh iya, apakah kau masih suka untuk bangun siang?? Eits, jangan dijawab dulu, simpan saja jawabannya sampai kita semua melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Aku juga rada tertawa saat mengingat kebiasaanmu yang sering bangun siang itu. Ahh, begitu banyak yang kami rindukan dari sosokmu kak. Tapi satu yang kutahu berubah dari dirimu adalah logatmu yang sebagian besar berubah. Mungkin itu pengaruh dari ranah yang kau tinggali sekarang.

Sudah dulu ya kak. Sebentar lagi Mama pulang jadi aku harus menjemputnya di depan pintu. Terima kasih sudah mau menyempatkan membaca suratku ini…

Semoga Tuhan YESUS beserta mu selalu…..

Tertanda, Keluarga Kecilmu…



Oleh:

Diambil dari: http://fernandawahyu.wordpress.com

1 comment:

  1. terharu sangat membaca ini semua

    mungkin saya tidak kenal dengan anda yang menulis ini, atau orang yang anda tujukan surat ini kepadanya
    tetapi setalah saya baca sangat terharu, merasa menjadi bagian didalamnya

    sabar yaaa menunggu kedatangan kakak itu...

    saya juga kangen dia disini...

    ReplyDelete