06 February 2012

Cerita Anak Rantau kepada Tuhannya

Maafkan kelancanganku mengirim surat untuk-Mu. Aku tahu, tanpa aku ketikpun Kamu mampu membaca segala-galanya tentangku termasuk ketika saat ini di mana aku merindukan rumahku. Merindu seperti kebanyakan anak perantauan lainnya yang tengah belajar di kota orang.
Aku tahu, Kamu melihat aku. Begitu juga ketika aku menangis. Mungkin Kamu tak inginkan aku bersedih sampai menangis menghadapi segenggam sandungan yang aku sebut masalah. Kamu tahu aku bisa mengatasinya dan tanpa perlu menangis karena Kamu tidak akan pernah –sedetikpun- meninggalkan aku. Tak akan pernah Kamu melepas tanganku seperti yang mereka lakukan kemarin. Dengan segala kerendahan hatiku, aku mengemis perlindungan dari-Mu walau aku tahu, tak perlu aku mengemis karena sebenarnya Kamu Maha Pemurah dan Maha Pemilik. Lindungi aku di setiap langkah yang aku buat dalam tanah rantau ini dan di setiap napas yang aku hembuskan ke udara bebas. Maaf. Ampun. Mohon ampun aku ya Tuhanku. Maaf karena ketika aku merasa rapuh baru aku maju selangkah mendekat pada-Mu. Inilah Kamu, Tuhanku yang menjadi satu-satunya pelarianku ketika hampa. Ketika dunia menjauh, Kamu tetap di sini menemaniku dan mendengar segala keluh dan peluhku.

Tuhanku berilah penerangan di setiap jalan gelapku menuju pintu terang karena Kamulah Maha Pengabul doa dan akulah maha penakut. Di saat getir seperti, hanya kedua orang tuaku yang memenuhi kepalaku. Banyak kekhawatiran di sana. Rindu akan orang tua dan rumah adalah rindu yang begitu mengganggu dan hanya membuatku termangu. Aku selalu berdoa dalam setiap sujudku kepada Kamu yang lebih dekat dari nadiku untuk terus melindungi orang tuaku di saat tanganku tak mampu meraih tangan mereka dan di saat mataku tak bisa menjakau mereka. Tuhanku, berilah kesehatan lahir dan batin untuk mereka agar kelak mereka bisa melihat aku bertoga dan mendengar namaku bergelar. Panjangkanlah umurnya, agak kelak bisa melihat aku dipersunting jodohku. Agar kelak ayahku menjadi waliku di akadku. Tuhanku, bahagiakan mereka. Sisakan dua tempat paling mulia di sisi-Mu untuk mereka. Tuhanku, aku rindu mereka. Aku ingin pulang ke rumah. Sampaikan rinduku ini.





oleh @niaryuniyar

diambil dari http://tatyuniyarti.posterous.com/

No comments:

Post a Comment