06 February 2012

Lebih Dari Itu

Terlepas dari tafsir subyektif antara saudara atau hanya sekedar teman. Kita tak pernah memikirkan bagaimana sebenarnya status yang sedang kita ikat. Aku, kamu, dan dia. Aku, Fika, dan Doni. Walau sebenarnya yah begitu. Kita tak bisa saling mengangkat satu sama lain sewaktu dia atau aku jatuh dan berdarah. Tapi siapa bilang tak bisa?! Kamu malah lebih merawat hati ku agar tak jatuh terlalu dalam oleh orang-orang sekitarku.
Dear, kamu..
Politisi, pelaku usaha, ataupun yang bergerak pada penegak hukum. Bukan kamu. Kamu tau porsimu yang tak pernah men-judge aku saat aku sedang cuek-cueknya atas kamu yang (mungkin) sedang butuh aku. Atau sedang butuh pukpuk dariku. Maaf ya, terkadang aku hanya ingin disibukkan oleh diriku sendiri. Tapi kamu, dia, selalu berusaha ada buatku. Kalian baik. Itu alasannya aku berani menyebut kita lebih dari teman. Kita lebih dari sekedar itu. Walau tak ada darahmu mengaliri darahku :’)

Terlepas dari kerasukan diri sendiri dan tuntutan obyektif, surat ini menggumamkan rasa terimakasih. Terimakasih segede-gedenya, Saudaraaaaa :))))

Dear you @FIKARST. Salam untuk @doniADP yah x))




oleh @omaafox untuk @FIKARST

diambil dari http://omaafranita.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment