06 February 2012

Dear, Heart

Dear Hati.
Bagaimana kabarmu ?
Sudah sembuhkan lukamu ?
Atau masih menyisakan bekas luka yang masih perih ?

Aku tahu betapa lukanya kamu.
Luka yang kamu takuti sehingga kamu mem-protect dirimu sedemikian rupa.
Luka yang kamu harap tidak akan pernah merasakannya.
Luka yang kamu dengar dari orang-orang dan membuatmu tidak mengizinkan seseorang untuk masuk ke hidupmu.
Sebelumnya.

Sampai suatu hari, ada seseorang yang mampu menghangatkanmu.
Seseorang yang kamu anggap bisa memahamimu.
Aku pun juga merasa seperti itu. 
Meski ada beberapa hal yang tidak aku suka darinya, aku diam saja.
Selama kamu bahagia, aku juga bahagia, Hati.
Sebisa mungkin aku mengalah, asal kamu merasa bahagia.

Lalu kamu terluka.
Amat sakit sehingga membuat mata menangis.
Tak sekalu duakali mata menangis karena melihatmu terluka.
Semua ikut bersedih jika kamu bersedih, Hati.
Mungkin hanya aku yang tidak.
Kamu tahu kenapa ? 
Karena hanya aku yang bisa menyembuhkan lukamu.
Sudah berkali-kali kan aku menasehatimu ?
Sudah bermacam-macam kata diucapkan mulut atas perintahku untuk menghiburmu.
Aku yang selalu menguatkanmu.

Tahukan kamu, Hati ?
Selain berusaha menyembuhkanmu, sebenarnya aku juga sedang menguatkan diriku.
Aku berusaha menghujani diriku dengan pikiran-pikiran positif agar kamu tidak mendendam.
Agar kamu tidak membenci.
Agar kamu tetap menjadi Hati yang selalu memaafkan. 
Sifat dasarmu baik, dan aku tidak ingin hanya karena pikiran-pikiran jahatku kamu menjadi tidak baik.

Cepat sembuh ya, Hati.
Anggap saja yang kemarin itu sebagai pembelajaran agar kamu menjadi Hati yang lebih besar lagi
*gaya Pak Mario Teguh ^^
Semua hal ada pengalaman pertama bukan ?
Dan memang tidak semua pengalaman pertama menyenangkan.
Yang lalu biarlah berlalu.
Jangan buat mata menggenang karena kamu mengenang yang telah lalu
*seperti kata @adimasimmanuel :)

Dari aku,
Otak.


oleh: @retnoSionter
diambil dari: http://pilong.tumblr.com/post/17066310987/dear-heart

No comments:

Post a Comment