06 February 2012

DATE 23, BECOMING 30 (OR 30 SOMETHING)

Dear 30 (something), this letter is dedicated to you :)

Dua hari ini banyak sekali temanku yang menginjakkan kaki mereka di Klub 30 tahun (an). Reaksi mereka beragam, ada yang antusias dalam arti positif, ada yang sedih karena sudah lebih tua (dan oleh karena itu usianya di dunia ini berkurang setahun lagi), ada yang biasa aja, “So what?”, kata mereka. Lalu aku mengingat kembali apa yang aku pernah tulis di suatu hari di tanggal 23, tanggal kelahiranku, tanggal dimana aku memasuki gerbang usia 30 tahun(an) itu.
*
Sepuluh tahun yang lalu bisa dipastikan aku tidak pernah membayangkan rasanya menjadi wanita 30an. Bahkan sampai 5 menit yang lalu pun begitu. Karena, mengutip lirik lagu "Apalah arti sebuah nama", aku juga berpikir "Apalah arti pijakan usia?" 10, 20, 30, 40 tahun.... yang penting kan bagaimana kita memaknainya bukan? Ada umur kronologis, ada umur mental. "30 tahun, ya ampun sudah tua ya?" Aku gak mau di komentarin seperti itu. Tapi "30 tahun, pastinya sudah lebih matang ya!" Nah itu dia yang aku mau.....

Capek nggak sih selalu diposisikan seperti anak kecil. Ketika menyangkut masalahnya orang lain, kita dituntut bersikap seperti orang dewasa yang dimintai nasihat bal bla bla. Namun ketika menyangkut hidup kita sendiri, beda banget.... Selalu dijaga, diatur, justru menjelang umur yang katanya seharusnya bisa jadi lebih dewasa... Duh, repotnya...

Kalau selama ini aku selalu menjadi anak yang manut, penurut, kompromi tingkat tinggi, penyelaras (yang kadang-kadang bikin makan ati malah), aku harus mulai bisa menentukan sikap dalam hal-hal yang menyangkut kelangsungan hidup aku. Dan ketika akhirnya aku mencoba, toh ternyata tidak sesulit apa yang menjadi kekhawatiran selama ini. "Mama gak akan memaksa. Itu hidup kamu, kamu yang akan menjalani. Yang pasti Mama Papa akan selalu berdoa dan memberi restu," kata kedua orangtuaku. Thank God, akhirnya mereka sadar juga bahwa anaknya telah 'tua' haha..

So, becoming 30... satu step dalam hidup yang harus dijalani. Semoga aku bisa memenuhi tahapan perkembangan usia ini succsesfully dengan keputusan-keputusan hidup yang seharusnya bisa dipertimbangkan dengan lebih matang lagi. Hidup adalah suatu kehendak bebas, tapi suatu kebebasan harus diselaraskan dengan tanggung jawab moral. Tanggung jawab moral akan mengawal kita pada kebahagiaan. Karena tidak ada orang yang memilih untuk tidak bahagia bukan?

Ah... sebuah renungan filosofis yang sepertinya hanya bisa direnungi oleh diri sendiri.
30 something, here i come... fully loaded. Yeayy!!
*
Dan buat teman-teman 30 tahun(an) ku di luar sana. You are not alone : )))



Oleh:

No comments:

Post a Comment