06 February 2012

Tetep Sayang Meski Berantakan

:Denpasar, di salah satu ruang kamar kos-kosan deret empat memanjang. Gerbang pagar besi yang tak pernah dikunci. Pintu kamar tertutup. Cahaya sore digantikan lampu neon 20 Watt yang sama terang. Semilir angin dari kipas angin. Televisi yang tak dinyalakan. Duduk di atas kasur kapuk tanpa ranjang, ukuran single bed, dengan masing-masing satu guling dan satu bantal tipis dengan dibalut sprei motiv klub kebanggaan Manchester United. Berantakan ditumpuki beberapa tas kerja.

Banner besar terlipat hasil undian grandprize ulangtahun ke-2 United Indonesia Chapter Bali masih tergeletak sembarangan di lantai. Masih belum dipajang karena terlalu besar. Tiga botol Agua, dua masih berisi dan satunya setengah isi. Satu galon aqua besar. Di sampingnya sebotol madu Sumbawa tersegel rapat. Dua buah koper ukuran besar sedang saling bertindih. Lemari kecil tertutup, menyembunyikan pakaian-pakaian kusut. Beberapa pakaian lain rela bergantung di balik pintu kayu. Batik merah yang baru dipesan, tapi kegedean.

Lantai keramik putih sedikit berdebu, kadang-akadang disapu. Korden hijau, cat tembok kuning krem. Jam dinding merah menyala, tegas menunjuk angka enam dan empat. Stop kontak T menyambungkan kabel Tivi, kipas angin dan stop kontak lainnya. Stop kontak lainnya menyambungkan kabel laptop. Si sampingnya terhampar sajadah coklat yang belum dilipat. Di sisi kiri terdapat tumpukan kardus-kardus bekas, pakaian kotor dalam keranjang. Di seberangnya ada kamar mandi dengan bak yang tak di isi. Bocor, yang cukup diganti dengan selang air grojogan.

Ini, salah satu surat cinta yang tak tahu harus ditujukan kepada siapa. Kepada diri sendiri mungkin, karena tak mungkin mengalamatkan kepada kru “bedah kos-kosan”. Ah, berantakan sekali

oleh: 
diambil dari: http://wildworldwords.wordpress.com

No comments:

Post a Comment