14 January 2012

Kamu, masih sanggupkah menahan rindu?

Teruntuk Yussi Kekasihku.


Apa kabar, sayang? Semoga kau baik - baik saja, tak kekurangan suatu apapun disana. Aku pun baik, meskipun sendiri, tapi tak pernah sepi. Selalu ada sosokmu menemani walau itu hanya dalam hati.


Hei, aku rindu! Berapa lama kita tak bertemu? Pernah kau hitung berapa lama kita di pisahkan waktu? Disini, aku bertahan menahan pilu, sekuat tenaga ku coba hilangkan lesu mananti kita bercumbu. Sayang, sekali lagi ingin ku katakan, AKU RINDU! Mungkin kau juga merasa kau ku rindu, hanya jangan bilang kau tahu seberapa besar rinduku, itu hanya membuatmu terlihat sok tahu. Percayalah, rindu ini lebih besar dari yang kau sebut besar.


Sering ku coba membayangkan apa yang kau lakukan saat kita jauh. Mencoba melewati hari demi hari yang tanpa aku di sisimu. Adakah kau ingin berpaling? Mencoba mencari penggantiku yang tak berwujud untukmu? Lelah dengan sendirimu? Atau kau merasa ragu untuk menungguku kembali pulang ke hatimu?


Banyak pertanyaanku untukmu. Sepertimu disana yang ku yakin ingin bertanya tentang aku disini. Percayalah sayang, jauh darimu adalah hal yang paling aku sesalkan. Tapi apa daya, banyak yang harus ku lakukan sekarang untuk membahagiakan hidup kita nanti. Aku tak menyebutmu matralistis, hanya aku saja yang terlalu cinta. Tak ingin membawamu pergi dari Ibumu untuk ku ajak dalam hidup yang sengsara. Seandainya cinta saja mampu membuat kita hidup dan menyekolahkan anak kita, pasti aku ada di sisimu saat ini, tak perlu pergi sampai sejauh ini. Tapi cinta saja tak cukup sayang, kau juga tahu itu.


Bersabarlah, sebentar lagi aku pulang. Ku janjikan tak akan lagi pergi, selalu menemani sampai nanti musim paling sepi. Terima kasih telah bertahan sampai sejauh ini. Memang tak mudah untuk setia, selalu ada banyak suara yang memaksa kita berdusta. Tapi cinta kita, tak lebih lemah dari itu semua.


Terakhir dariku di surat ini. Baik - baik kau disana, jaga dirimu sendiri. Tak henti doaku untuk keselamatanmu. Semoga Tuhan melindungi di setiah langkah yang kau tuju.


Terima kasih kau sempatkan membaca, aku tunggu surat balasanmu.


Salam rindu dari kekasihmu yang jauh.


Ami.


Oleh:

Diambil dari: http://aksarabicara.tumblr.com

No comments:

Post a Comment