14 January 2012

untukmu, yang sedang menunggu..

Sore hari. Tak ada senja yang menghuni. Secangkir sepi. Kopi. Rokok. Gerimis. Kicauan burung walet yang sahut-sahutan berbunyi.

Disini. Tanganku tak bisa berhenti menghasilkan puisi. Sunyi semakin merambah hati. Hasrat berpadu dengan otak, semakin ingin membuat surat cinta. Surat cinta, yang entah kutujukan kepada siapa.


Dear you, @melduds
Maukah kau menemani langkahku?
Menghunus kelabu yang terus membiru.
Hingga tak tersisa lagi semu
Buat kita mengabadikan waktu.

Kamu,
Sendirian di penantian
Menanti seorang terkasih yang belum datang
Cemberut dalam kepedihan
Menceritakan segalanya pada seorang teman.

Kawan,
Kesabaran itu indah,
Menghangatkan luka yang terbelah
Semerah senja yang cerah
Bersama doa yang merekah

Kini,
Dalam diamku,
kudoakan yang terbaik untukmu
Di malam yang berhiaskan kupu-kupu
Ketika sajak mekar di hatimu

Sampit, Januari 2012
Saat kunang-kunang mulai bertebaran
Di malam yg sebentar lagi datang



Oleh: @harrykajoddy

No comments:

Post a Comment