14 January 2012

Jaga diri,jangan jual diri

Aku benar-benar tidak tau mengapa suratku yang pertama ini harus kutujukan ke kamu.
Mengingat betapa menyebalkannya setiap omongan-mu jika kita bertemu ataupun sedang berbalas pesan, harusnya aku kirimkan surat pengancaman pembunuhan dengan cap darah berbentuk love.

Ya sudahlah, tidak banyak kata pembuka yang bisa kurangkai untuk sekedar berbasa-basi dengan mahkluk seperti kamu.

Bagaimana medan dan sekitarnya? ya terutama pematangsiantar tercinta, salam peluk hangat buat kota kelahiran yang dingin itu.

Kau tau? Dua hari yang lalu aku menghabiskan sebungkus tissue dipagi hari. Aku pikir ibuku akan pergi meninggalkanku, ternyata cuma mimpi. Hah! Sialan!! Jika mimpiku berwujud manusia, mungkin sudah kuletakkan sepotong silet di leher kanannya.

Sungguh sia-sia air mata dan ingus yang terbuang begitu saja hanya karena mimpi itu.
Padahal masih bisa kupakai untuk menangisi jadwal kuliah yang sedang tidak menentu, atau menangisi dapur kontrakanku yang masih saja bocor saat hujan deras.

Oh ya bagaimana sakhi? kuatkan hatimu dalam menjalani hari sebagai seorang perempuan yah. Jangan ikuti aku yang sudah menghabiskan banyak tissue untuk kehidupan yang cukup nista ini. Lebih baik kita menghemat uang dan hasil alam.

Seminggu lagi aku akan menjalani Ujian Akhir Semester, doakan aku yah *pasang ikat kepala warna merah*. Jangan doakan tentang ulanganku, tapi doakan agar kemalasanku pergi menjauh saat aku harus belajar. Kau tau? uang kuliahku mahal sekali, entah darimana mama papa mendapatkan uang sebanyak itu untuk anak yang tidak cukup membanggakan seperti aku. Ya kembali ke laptop, “TUHAN itu baik” maka aku masih bisa menikmati hidup.

Hmm jangan jajan terlalu banyak yah. Sisihkan sebagian uangmu untuk rencana liburan ke bali yang kita bicarakan bulan lalu. Aku masih penasaran bagaimana rasa air di sana, apa mungkin rasa surga? maka disebut Pulau Dewata

Sudah ya? kuakhiri suratku, karena jika kulanjutkan aku takut akan banyak curcol nantinya. Dan akan bermunculan penjelasan tentang kelakuan menyimpangmu selama ini, selama menjadi sahabat terbaikku . Titip mamaku ya? berkunjunglah ke rumahku jika kau sempat, perhatikan dia sedikit karena aku sedang jauh.

Baiklah bodat, aku merindukanmu dan kau pun harus merindukanku. Jaga diri jangan jual diri ya @riaArmantoo *ketjup* .






No comments:

Post a Comment