Halo sayang..
Surat ini aku tulis disela-sela kesibukan bersama kawan yang lain.  Ah, kesibukan rutinitas saja sih, bukan hal penting seperti memikirkan  proyek kerja di klien A, atau bagaimana menciptakan desain baru untuk  perusahaan B seperti yang kau lakukan. Hanya kegiatan berdiskusi  sederhana. 
Sudah lama kita tidak bertemu ya. Masih belum sempat menjengukku? Atau kamu justru malu jika banyak orang yang tahu? 
Yura sayang, kemarin aku bertemu mama papaku. Mereka datang  berkunjung. Memberi keceriaan sekali. Papa datang dengan bunga lili,  Mama datang dengan sekotak coklat. Entah kenapa mereka datang tidak  bersama, tapi pulangnya barengan lho. Mereka sempat minta maaf karena  baru sempat berkunjung, padahal aku tahu tidak mudah menemuiku dengan  keadaan mereka saat ini. Wajah mama papa masih sama dengan terakhir aku  lihat, hanya agak lebih pucat. Mengkhawatirkan diriku yang sedang  sekarat sepertinya. 
Yura sayang,
Jangan terlalu lelah bekerja, nanti kamu sakit. Memangnya kamu gak  kasihan dengan Diana dan Yudi yang kehilangan banyak waktu untuk bermain  bersama kamu? Ayolah, luangkan sedikit waktu untuk mereka berdua.
Yura sayang,
Mama bangga sama kamu. Selalu. Kamu itu istimewa. Mama ingat waktu kamu  lahir Nyima dan Kipa sempat berbincang lirih “Silva, semoga anakmu  menjadi anak yang membanggakan. Tidak seperti kamu yang lelah kami  besarkan, malah berakhir di rumah sakit jiwa.” Terima kasih kamu masih  menjadi anak yang luar biasa, meski ibumu hanya orang yang tidak waras  dan membutuhkan perlakuan khusus setiap harinya. 
Yura,
Mama baik-baik saja disini. Sudah lebih baik kalau katanya Suster Maria. “Kamu sudah tidak gila, Silva”  Tapi mama ingin berjumpa dengan kamu, Yudi cucu kesayanganku, dan  merasakan bubur ayam resep khas Diana. Yura, sesekali kunjungi Mama  disini ya, Nak. 
Cium sayang untuk Yura. 
Mama.
Oleh: @starlian
Diambil dari: http://starlian24.wordpress.com
No comments:
Post a Comment