14 January 2012

Dear Mas Gagah...

Aku gak akan tanya kabar kamu mas.. Soalnya kamu pasti bahagia di mana pun berada karena kamu kan orang baik. Aku yang kurang baik disini.. Setelah kamu pergi naik perahu itu, aku selalu menunggu di pantai ini berharap dapat melihat layar perahu yang membawamu perlahan-lahan muncul dari garis pantai yang jauh itu. Aku kurang baik karena setelah kamu pergi aku gak punya siapa-siapa lagi untuk bercerita.

Sore ini juga aku menunggu perahu yang akan membawamu pulang sambil duduk di bawah pohon kita. Pohon tempat kita selalu bertemu dan mengobrol. Hari ini beda dari hari kemarin, hari ini aku tulis surat ini. Sebenarnya bingung juga sih mau di poskan kemana hehehe, tapi seseorang memberitahuku untuk memasukkannya ke dalam sebuah botol dan menghanyutkannya di pantai, dengan begitu bisa sampai ke kamu dan bisa kamu balas juga mas.

Orang itu tak sengaja ku lihat saat senja beberapa hari lalu. Aku sedang duduk memandang matahari yang perlahan-lahan menghilang di garis pantai saat melihatnya. Dia datang membawa seikat bunga liar yang indah. Pandangannya tertuju pada matahari sore sambil tangannya mendekap ikatan bunga tersebut kedadanya.

Aku terus memperhatikannya saat ia mencium bunga-bunga itu dan menghanyutkannya ke laut setelah matahari tenggelam. Saat dia berbalik pandangan kami bertemu, tapi dia lalu berpaling dan pergi. Sombong ya mas.. dia gak seperti kamu yg murah senyum, eh ralat.. obral senyum, apa lagi sama cewek cantik.. huh..

Aku berharap ucapan orang itu benar. Aku akan coba menghanyutkannya, balas ya mas… Nanti di surat selanjutnya aku cerita lagi semuanya, biar mas gak protes seperti biasa kalo cerita aku gak tuntas. Sekarang aku mau pulang dulu jalanan sudah mulai gelap…



Oleh:

No comments:

Post a Comment