14 January 2012

Sapaan Awal

Hai,

Oke aku memilih sebuah hai untuk memulai surat ini
Dan mungkin akan melanjutkan dengan kalimat basa-basi lainnya
Seperti
Apa kabar?
Bahagiakah sekarang?
Sedang sibuk apa?
Bagaimana harimu?
Ah, terlalu basa-basikah bagimu?
Padahal memang itu yang INGIN kuketahui
Surat pertama dalam 30 hari ini kutujukan padamu
Mungkin memang kamu yang paling pantas mendapatnya
Bagaimana tidak, kamu orang yang paling sering melintas dikepalaku.
Bahkan sampai saat ini. huh.

Sudah lama tidak ngobrol ya?
Kapan terakhir ngobrol?
5 tahun 3 bulan 7 hari tepatnya
Tapi anehnya ingatanku masih tajam akan semua hal yang pernah kita bicarakan
Ingatanku masih jelas akan semua hal yang pernah kita lakukan
Rindunya.
Hei, apa masih terus berteriak-teriak ketika Jerman main?
Biasanya teriakanmu mengagetkanku, selalu.
Kesal sih, tapi tetap berhasil membuatku tertawa terpingkal-pingkal begitu melihat ekspresi kagetmu.
Ah mengingatnya saja sudah membuatku tersenyum lagi.

Aku rindu begadang bersama lho.
Malam-malam panjang yang kita habiskan mengobrol tentang hidup dengan sok tahunya.
Dan ingat tidak kalau aku yang selalu menghabiskan kopi yang kau buat?
Padahal aku bukan fans berat kopi.
Tapi kebiasaanmu itu selalu menular.

Kalau kau bertanya bagaimana aku sekarang?
Yah, mungkin masih gadis yang sama dengan gadis 5 tahun lalu
Masih gadis kecil cengeng yang sering menangis diam-diam
Sayangnya karena kita tidak pernah bertemu lagi, tidak ada yang menyogokku dengan ice cream lagi ketika air mata sudah tak mampu bersembunyi di pelupuk mata.
Padahal kau juga kan cengeng.
Ingat semua film sedih yang kita tonton bersama?
Dan begitu kulirik kau sudah melepas kaca mata untuk menyeka air mata
Tapi tidak pernah mengaku kalau kau menangis
Hahahaha
Dont you know you are the sweetest guy i ever met?

Ini surat pertamaku untukmu
Mungkin akan ada surat kedua, ketiga, entah berapa surat yang akan kutulis untukmu
Maaf, bukan tidak mau mengirim surat
Banyak sekali yang ingin aku ceritakan.
Hanya tidak tahu harus mengirimnya kemana.

Karena tukang pos biasa tidak bisa mengirimnya ke surga, Papa.



PS: Kalau di surga sudah ada email, beritahu aku
      Eh ada twitter lebih baik ;p



Sejuta Rindu,
Gadismu

oleh: @sheiilarizkia

diambil dari: http://dreamaginations.tumblr.com

No comments:

Post a Comment