14 January 2012

Kepada Wangi Pertama.

Kepada engkau, wangi yang membangunkanku setiap pagi, sampai entah kapan.
Degup jantungku adalah surat cinta, dari Tuhan untuk aku kepada engkau. Yang isinya melibihi kata-kata cinta di seluruh dunia ini, sepanjang hidup ini. Dan pahitnya, mulutku kadang terlalu kering saat mengungkapkan kepadamu. hingga hanya seperti terdengar gurauan, “masakan ibu terasa lumayan..”
Kepada engkau, seseorang yang membuat mawar di pekarangan rumah ini menjadi wangi.
Yang masih dengan lembut menyapu debu di kamarku, merapihkan lembut ujung sepreiku, dan yang menepuki nyamuk di tanganku saat malam. Meski keriput sudah tergambar di tangan, dan mulut yang berbusa karena mengomel pada anak yang jarang mendengarkan. Izinkan aku (nanti) hidup berbahagia di telapak kaki kananmu, tempat tinggal paling nyaman yang dicipta Tuhan.
Kepada engkau, seseorang yang mengiringi masa depanku dengan wangi doamu.
Hadirlah disitu, untuk mengajariku perlahan saat aku masih gagap menggendong anakku kelak, Bu.
Terima kasih,
Kepada engkau, yang menghidupiku dengan k(asi)h..


Oleh:

No comments:

Post a Comment