22 January 2012

Pelukan Pagi


Halo kamu.
Bahagianya saat aku membuka mata, ada kamu disebelahku. Memelukku tanpa lelah dalam sakitku yang menyiksa semalaman. Terimakasih.


Semalam, kita menghabiskan waktu bersama untuk makan, berjalan-jalan, membeli sepatu, dan banyak hal lagi. Kamu yang memang sudah aku rindu, aku peluk selalu dan tidak aku lepaskan. Dalam deru kendaraanku, aku tak gentar untuk memelukmu selalu. Mau kamu risih, mau kamu geli, aku tidak peduli. Aku merindukanmu. Terlalu merindukanmu.


Entah apa yang telah aku lahap, yang jelas tiba-tiba perutku begitu istimewa sakitnya. Dalam perjalanan pulang kita, kamu tidak tenang. Sibuk berpikir apa yang bisa kamu lakukan untuk meredakan sakitku. Aku yakin kamu tidak mengerti apa yang harus kamu lakukan. Dan hal yang pertama kamu lakukan adalah membawaku ke hunianmu. Bukan ke hunianku. Aku bingung. Aku salah ruang. Ini bukan ruangku, ini milikmu.


Sakitku semakin membuatku diam. Dalam diam, aku menahan sakitnya perut ini. Seperti ada buaya diperutku. Dan kamu, disebelahku, memelukku dan mengusap keringatku. Walau tindakan itu tidak meredakan, tapi membuatku jauh lebih tenang. Kamu seperti penjagaku. Melindungiku dengan sayapmu. Aku bahagia bisa merasakan hal ini. Kamu, tidak beranjak sedikitpun. Memelukku dalam sakitku. Dan pagi memeluk kita berdua.


Aku buka mata, dan kamu tampak lelah. Menjagaku semalaman. Kantung mata itu bukti kerja kerasmu semalam. Jangan pernah pergi dari pelukan pagi ini, aku suka. Terimakasih kamu.


oleh : @yunitairmaa

No comments:

Post a Comment