18 January 2012

Surat Untuk Louisa Kusnandar

amplo
Hallo, luis?”
iya, pagi bu
Pagi,…Kamu cepat ke kantor, Breaking Story, oke !”
“Siap!”,
Kututup hapeku, saya bergegas kekantor dan untung pagi ini udah mandi, harusnya jadwalku nanti siang. Hal seperti ini sudah biasa.
Aku masuk ke mobil, Pak tarno sudah siap mengantarku dari tadi, saat mobil mau keluar rumah tiba-tiba sepeda motor berwarna orange membunyikan klakson.
“eh, pak marno, ada surat buat saya?” pak marno adalah seorang kurir pos, saya kenal dia karena beliau sering mengantarkan surat kerumah saya.
“iya neng,ini..” jawab pak marno sambil menyodorkan surat di jendela mobil.
terimakasih ya pak
Saya ambil surat tadi dan saya letakkan begitu saja di samping tempat duduk saya dibelakang. Perjalanan cukup jauh kurang lebih 20 menit, saya berdoa semoga tidak kena macet, tapi doa saya tidak terkabul,  akhirnya macet. Keadaan seperti ini yang bikin saya bête.
“Macet neng, jalanan” pak tarno mencairkan suasana.
iya pak, parah lagi!”
eh itu surat dibaca dulu neng, sapa tau dari fans-nya si eneng”, ya, pak tarno paham betul kalau saya sedang bête seperti ini, akhirnya saya ambil surat yang tercampakkan ini, aku heran suratnya kok pakek map gede? Kayak mau lamaran aja.
Saya buka suratnya….
——————————————————————————————————————————————————–

Dear mbak @louisakusnandar …
Sudah lama aku gak nulis surat, terakhir nulis surat tahun 2008-an.
Aku masih ingat untuk mengawali surat saat itu, aku tulis time of writing di Header surat, dengan tujuan agar si penerima surat tahu aku menulisnya dengan penuh kerinduan dikeheningan malam ;
“00:48 WIB”
Sekarang, aku pergunakan itu untuk memulai surat ku untuk mbak luis.
……..
Emm, aku mulai dengan, hai apa kabar, Bagaimana kabar?
…. Aku gak tahu kapan pertama aku mengenal kamu, hanya saja aku terkadang melihat senyummu yang manis di setiap mengawali pemberitaan di salah satu stasiun tivi swasta, anehnya aku sering menghiraukan, mungkin karena aku kurang suka style pembawaan beritanya ya?. terus apa yang membuat aku kenal kamu?
Aku suka berita, tapi gak semuanya.
Dipagi hari;
Aku buka channel kesayanganku, tapi bukan stasiun tivi yang buat kamu bekerja.
Disore hari;
Didepan rumahku ada Sekolahan SMU, aku kesana untuk membaca Koran - mumpung masih pagi, belum ada gerombolan siswa datang, aku baca, ada pemberitaan bahwa mulai tanggal 1 Desember 2009 Louis Kusnandar akan membawakan Program Liputan 6 Siaran Lokal Yogyakarta dan sekitarnya.
“ah, yang bener?!” ini berarti beberapa hari lagi daerahku juga bakal masuk tivi, aku semangat untuk menyimak program pemberitaan ini, tiba-tiba aku langsung terserang cinta akut dengan stasiun tivi swasta ini dan tentunya juga senyum manis mbak luis.
Setiap pagi aku sempatkan menyimak program ini, dan disalah satu kesempatan aku tersenyum lebar, seperti sedang membalas senyum kamu, yang biasa kamu lakukan saat membawakan berita. “Nah! Borobudur terliput juga” .
Suatu saat aku cari akun facebook kamu, ketemu. Seperti biasa, banyak nama yang bermunculan menjelma sebagai Louis Kusnandar, aku bingung. Aku add semuanya. Capek.
Kenapa aku add akun facebook mbak luis? Aku ingin seperti kamu, menjadi seorang jurnalis. Kiraku mungkin dengan berinteraksi via Facebook aku bisa bertanya dan mendapat info dari kamu.
Aku masih ingat, kamu pernah menjawab pertanyaanku di facebook, aku bertanya bagaimana syarat utama bisa menjadi seorang jurnalis, kamu pun menjawab, menjelaskan secara terperinci, jelas dan ramah.
Itu hanya beberapa sepenggal alasan kenapa aku kenal kamu, sebenarnya aku sudah jarang melihat kamu di layar tivi, aku sibuk, berangkat pagi pulang sore, nyaris tahun 2011 lalu, bisa dihitung aku berpura sapa tegur dengan senyummu di layar tivi.
Hari Minggu kemarin, @PosCinta memasang pengumuman tema menulis #30HariMenulisSuratCinta khusus di hari selasa 17 Januari 2012.
Aneh, kenapa ada kamu saat aku menerawang pojok-pojok kamar untuk mencari ide menulis bertema “Surat Cintaku Untuk Selebtwitt” ? mungkin karena aku gak suka mengidolakan selebritis ya, mungkin juga aku suka selebritis tapi aku gak suka mendeskripsikan mereka, terus kamu bukan selebritis? Selebritis donk, tapi selebritis yang murah senyum tanpa mengada-ada dilayar tivi,
Dan  aku pikir kemungkinan besar ide menulis itu dikarenakan kamu telah memberikan suasana baru di program berita yang jelas mengangkat budaya dan adat lokal Yogyakarta dan sekitarnya, dan aku suka.
Oiya, satu lagi, kemungkinan besar juga karena aku suka senyummu.
Sekian mbak luis, makasih udah membacanya : )
By tomy

oleh: @tomtomtwiit

No comments:

Post a Comment