11 February 2012

Surat Kaleng untuk @captain_cipto

ku tulis kata-kata

ku tulis kata, perih... untuk @captain_cipto

kupendam semua, perih... sesak yang ada pada keduanya...
sedari malam kata dan kenangan telah menjadi musuh yang ku lawan..
ribuan bahasa hendak berbicara, mengajak berbincang dan bertukar pendapat tentang hari ini dan kamu.. tentang akhir dari cita yang terukir di balik ombak yang pernah kita temui di September lalu... sedari Desember hingga kini... asa yang tak pernah menguap mendorong perih dan sesak masuk dalam rongga dada yang menyeret jantung hingga degupnya tak lagi biasa...
kufikir tanpa kata semua kan lebih lega... ku fikir tanpa kenangan semua kan berlalu begitu saja... namun aku salah besar ternyata... kenangan memang tak akan pernah pudar selagi otak bekerja dengan puing-puing masa yang telah dilalui dalam keemasan masa...
orang yang kini merasa sakit dadanya, perih bercampur sesak yang menimbulkan resah dibatinnya adalah aku...
orang yang sedari dua purnama lalu tak mampu mengusir asa dan harapan yang terbelah menjadi puing harapan kecil yang tak berdasar adalah aku
orang yang tetap mengenang setiap jengkal tempat yang dilalu antara gunung dan laut.. adalah aku...
orang yang semalam tak bisa terlelap dalam pusara waktu yang membelai sebagian orang dalam hamparan mimpi yang beragam, orang yang kemudian memendam ingatan, memendam kata pula tuk redakan sesak dan perih yang ada itu pula aku.. meskipun pada kenyataannya itu pula yang menyakitkan...
orang yang tetap berharap engkau kelak kan datang memberi kesempatan kedua tuk bersama dalam pelaminan menerjang arus kehidupan dan mendayung perahu cita dan harapan adalah aku...
orang yang telah cukup lama merasa tersakiti hatinya namun tetap berharap engkau disamping nya tuk segera legakan keluh kesah asa yang mendera itulah aku...
orang yang akan tetap menantimu dalam jeda-jeda waktu tuk sekedar mendengar keluh kesah mu, masalah mu, cerita sedih dan gembira mu.. itu aku...
orang yang tetap menanti mu, meski engkau telah memilih berlalu beriringan dengan waktu... itu aku...
penantian panjang yang di iringi rasa sesak dan perih....
usah kau hiraukan...
cukup ingat aku menantimu disetiap jeda waktu...
karna aku kan terus mencoba bersahabat dengan sesak dan perih..
hingga waktu yang tak terbatas.....

No comments:

Post a Comment