11 February 2012

Surat Kaleng untuk @heykandela

Teruntuk @heykandela,
Sembilan pertanyaan yang tak perlu jawaban.


Hai kamu, yang saya panggil perempuan hujan. Walau kini kamu telah bahagia disana bersama Pelangi dan saya disini bersama Pagi, bolehkah saya tetap memanggilmu perempuan hujan?

Hai kamu, yang datang lalu pergi, lalu datang kemudian pergi, lalu mendekat dan akhirnya mulai menjauh. Hampir tiga tahun berturut turut, gerimis dan hujan membawa saya kembali padamu. Akankah ini menjadi siklus tanpa akhir?

Hai kamu, yang membuat dahi saya berkerut ketika kamu bertanya “saya ini siapanya kamu?” Pun ketika pertanyaan itu ditanyakan oleh orang orang sekitar saya. Bahkan ketika Pagi bertanya kamu itu siapa. Kamu itu siapanya saya sih?

Hai kamu, mantannya teman saya, yang juga teman baik orang yang pernah dekat dengan saya. Semuanya sambung menyambung seperti benang kusut. Bandung itu sempit ya?

Hai kamu, yang beberapa Desember lalu mengisi jok belakang si lamban. Yang memainkan permainan asal senang sambil menikmati kemacetan, sambil berkeliling kota, sambil menunggu hujan menjadi gerimis dibawah jembatan layang. Masihkah kamu ingat saat saat itu?

Hai kamu, yang memiliki bakat sebagai detektif. Yang kadang sakit hati karena kemampuan kamu yang satu itu. Yang mendapat nama panggilan Detektif Konan dari teman saya. Masihkah kamu curi-curi mengintip linimasa saya?

Hai kamu, yang saya berikan lirik lagu When I Go dari Slow Club. Yang selalu tersenyum bila mendengar si Landon babi menyanyikan Fallin in Love at a Coffee Shop. Yang membuat saya meresapi kata kata pada Funny Little World yang disenandungkan Alexander Rybak. Masih berlakukah janji itu?

Hai kamu, yang bila saya jadi Ted Mosby maka kamu lah sang Robin Scherbatsky. Yang kadang tertawa, kadang tertegun, dan kadang bahkan menitikkan air mata melihat kemiripan cerita fiksi ini dengan kehidupan nyata kita. Mana janjimu memberi saya episode terbaru HIMYM?

Hai kamu, penghuni planet hujan yang akan segera hijrah ke mars. Baik baik ya disana. Walau kita tak sedekat dulu tetap kabar kabari ya. Gerimis pasti datang menjengukmu. Bolehkah sesekali saya berkunjung bersama pasukan gerimis?


Cause you’ve got your family and I’ve got mine. The love that we shared is for another time. (When I Go – Slow Club)


*Seseorang yang (sempat) kamu panggil Pria Gerimis.

No comments:

Post a Comment