11 February 2012

Surat Kaleng untuk @thalassava

Shava (@thalassava)

Some words i can't say to you


Teruntuk Pelangiku, Mentari fajarku,

Pernahkah kamu membayangkan sebuah surat terlayang untukmu di media sosial? Aku rasa tidak. Kau hanya peduli hidupmu dan harimu. Sesekali mencariku tanpa hati. Dan membuangnya begitu saja.

Dilain sisi, aku merasakan ada cinta yang kau sampaikan disetiap pertanyaanmu. Disetiap kali kau mengutarakan ketidaknyamananmu bersamaku dilingkungan kita tumbuh bersama itu. Kau dan mainan yang kau lontarkan menembus hujan. Kau dengan pedang terhunus membelah langit. Pelangiku yang tampan.

Betapa kau tidak memahami jalan pikiranku. Ya kita berbeda. Sangat berbeda. Dan akupun tidak paham apa yang membuat kita memutuskan untuk bersama. Mungkin hanya rasa ingin saling memiliki. Sampai kapan akan seperti ini? Aku tidak meragukan apapun darimu. Sungguh. Hanya merasa menjadi beban untukmu mempertahankanku disisimu. Dan kuingin kau mengetahui bahwa kau tak perlu meragukanku. Sungguh cinta ini hanya padamu.

Beberapa hal tercekat ditenggorokan saat melihatmu memalingkan wajah. Siapa aku? Itu yang ada dibenak saat melihatmu berbalik setiap melihatku.

Jawaban masa depan hanya kita yang tahu. Tuhan akan menunjukkan semuanya seiring waktu berjalan. Satu harapanku saat menuliskan surat ini untukmu: kamu bisa nyaman bersamaku suatu hari nanti.




No comments:

Post a Comment