20 January 2012

Janji - Semulut

Janji. Janji bisa jadi serangkaian kata-kata yang dalam makna. Bisa juga serangkaian kata sekelebat lupa. Iya… janji, satu kata tapi seribu makna, no.. sejuta makna atau bisa jadi lebih banyak. Makna dan artinya luas. Itulah janji.

Hai janji. Aku tau kamu selalu punya makna positif disana. Kepada yang menjanjikan dan kepada yang dijanjikan. Kata-kata yang bermakna kamu itu sangat mudah dikeluarkan, akan tetapi orang yang mengucapkan kamu yang sulit menjalankan. Banyak yang bilang, Jangan janji kalau tidak bisa menepati.

Ada beberapa kriteria orang memang, ada yang memang suka mengumbar kamu - janji, ada yang memang takut berjanji, ada yang memang tidak sengaja tidak menepati janji. Tapi tetep ya… janji adalah janji. Janji itu seperti hutang dan hutang akan ditagih sampai mati. Mengerikan bukan?!

Agak menyebalkan memang ketika kita hanya mendapat janji-janji. Janji - semulut aku menyebutnya. Karena janjinya hanya dimulut dan tidak pernah ketelan sampai hati. Kalu ditelan sampai hati tidak mungkin ada ingkar janji. Bukan begitu?!

Iya saya tahu, tidak ada orang yang sepurna. Kadang janji tinggalah janji. Akupun demikian, tidak luput dari khilaf janji semulut. Tapi sebisa mungkin aku selalu menepati apa yang sudah diikrarkan. Itu hutang buatku. Kalian juga pasti sama kan?!

Lebih baik mungkin ketika kita tidak banyak berjanji dan sadar akan kapasitas kita sebelum berjanji. Kadang memang Tuhan lah yang berkehendak semuanya. Tapi setidaknya kita harus punya usaha untuk apa yang sudah kita ikrarkan. Untuk siapapun. Untuk aku, kamu, mereka, kalian. Untuk semua.

Semoga janji tidak hanya janji. Semoga janji tidak hanya semulut. Dan semoga janji selalu ditepati.

Untuk aku yang sering menjajikan dan dijanjikan. Untuk kamu, untuk kalian dan untuk mereka. Untuk kita semua.

Janji itu dalam, maka tepatilah.




oleh @yuliyani

diambil dari http://satutitik.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment