20 January 2012

Kura-Kura Terbang

Kepada kura-kura yang ingin selalu ingin terbang, tanpa tahu jalan pulang.

Hai kamu,

Apa kabar? Saya tidak ingin menanyakannya langsung ke kamu, dan sebenarnya pertanyaan “apa kabar” tadi hanya basa-basi. Saya tidak ingin terlalu ingin tahu kabarmu, karena saya toh sudah tahu melalui status BBM-mu yang kamu update hampir setiap lima menit sekali itu. Recent updates saya selalu ada kamu di paling atas. Hehe.

Katakanlah saya lebay, tapi lebih lebay mana dibanding dengan kura-kura yang ingin terbang?

Beberapa kali kamu mengatakan kepada saya bahwa kamu dijuluki “kura-kura” semasa sekolah dulu. Dan entah kenapa, saya menangkap rasa bangga ketika kamu menceritakan hal itu. Buat saya itu bukan suatu pujian, karena (maaf) badan dan kepala kamu memang mirip kura-kura. Dagingmu pun tebal. Teman-temanmu pasti juga setuju dengan saya.

Dan kebanggaan kamu terbersit dengan seringnya kamu menggunakan foto kura-kura terbang di profile picture BBM kamu. Tak lupa dengan menuliskan status: “With God all things are possible.” Kadang dengan tata bahasa yang salah, tapi kurang lebih seperti itu. Intinya, kamu percaya bahwa kura-kura itu memang bisa terbang. Mungkin kamu juga percaya bahwa katak bisa menjadi pangeran dengan satu ciuman saja. Have you ever french-kissed a frog yourself? A female one? Did she turn into a beautiful princess? Saya belum pernah, tapi entah sudah berapa ratus kodok masak, baik jantan maupun betina, yang pernah masuk ke mulut dan berbaring di lidah saya, sebelum meneruskan perjalanan ke pencernaan saya. Mereka tidak berubah menjadi sepasukan pangeran tampan dan putri cantik. Mungkin saya yang kurang iman?

Saya setuju denganmu bahwa tiada yang mustahil bagi Tuhan. Sejak saya duduk di bangku Sekolah Minggu, kakak-kakak pengajar juga sudah bilang begitu. Dan beberapa kali saya sendiri sudah mengalami betapa Tuhan itu luar biasa ajaibnya.

Tapi kura-kura yang terbang?

Begini. Saya mengerti keinginanmu untuk menjadi kaya mendadak. Semua orang juga ingin begitu, termasuk saya. Tapi jika kamu seekor kura-kura, berusahalah menjadi kaya dengan cara kura-kura - bukan dengan cara kupu-kupu. Kupu-kupu diberi sayap oleh Tuhan, kura-kura diberi punggung yang kuat. Pergunakan apa yang kamu punyai, bukan apa pun yang tidak kamu miliki. Dan mungkin kura-kura lambat. Itu tidak mengapa, yang penting selamat sampai di tujuan. Tidak perlu tergesa. Bukankah segala sesuatu di muka bumi ini ada waktunya?

Kura-kura yang ingin terbang,

Keinginan kamu terlalu banyak. Dan kamu ingin semuanya berjalan cepat. Mendengarkan impian kamu itu serasa diajak melompat-lompat bersama dengan kecepatan tinggi di tempat antah-berantah. Sesak nafas rasanya. Bagaimana jika Tuhan memberikan segalanya dengan cepat lalu mengambilnya dengan cepat juga? Kamu ikhlas jika hal itu terjadi?

Kura-kura,

Ayo berenang terus. Atau berjalan dengan sepatu roda jika ingin cepat. Jangan lupa untuk membeli dua pasang sekaligus. Berhentilah untuk ingin terbang. Bahkan guru terbang seekor elang pun tidak akan sanggup mengajarimu terbang. Karena kamu adalah seekor kura-kura. Karena kamu memang tidak punya sayap. Karena hidup ini bukan dongeng, meskipun mukjizat Tuhan itu nyata.
Salam saya untuk para ikan di kolam. Semoga mereka tidak ingin berubah menjadi manusia.


- @dear_connie

No comments:

Post a Comment