20 January 2012

Untuk Stiletto Merah

Untuk kakak terbaik, @SariSubrata

Hey mpok, sedang apa kamu? Sedang jambak-jambak rambut menyelesaikan tumpukan pekerjaan, ataukah menghujamkan sumpah serapah ke jalanan jakarta dan kernet bis yang selalu ingin kamu gebok pake kunci stang?

Adik kecilmu yang tolol dan hobi jatuh cinta ini lagi memelihara taman bunga dan menulis tanpa henti karena ikut program #30harimenulissuratcinta. Karena ga cukup nyali memberikan tulisan untuk makhluk yang bersangkutan, jadi elo gw jadikan korban kali ini ya mpok.

Kamu orang ketiga yang aku sayang sepenuh hati setelah mama papa. Entahlah uda berapa kali caci maki dan huru-hara yang pernah kita lempar pada saat kita gelut, tapi kalo ga ada kamu sumpah adekmu ini mungkin uda nyangsang di segala ketololan yang dia buat tanpa sadar.
Kamu segala sumber kewarasanku mba, kamu bisa dengan instant membuat semuanya beres dengan segala tindakan absurd kamu dan ide-ide serta solusi praktis yang kadang terdengar gila. ( adeknya psychic, kakaknnya psycho :p )

Dan saat kamu kehilangan pijakan…saat pak otto pergi, aku ikut remuk melihat kamu sehari-hari bertahan sekuat tenaga jadi ibu sekaligus bapak untuk dua ekor brinyit poa, preman pasar..distroyers yang cuma terlihat damai saat pengsan setelah seharian ngegerecokkin uti dan papa kungnya.

Saat terjadi insiden drama “huru-hara” itupun, cuma satu yang ada dipikiranku. Aku hanya ingin menjaga kamu sekuat tenaga (ya..meskipun kamu ga minta, apalah daya ade’nya punya naluri gerwani), dan aku ga peduli kalaupun harus maju di garis depan, dimusuhi,salah paham ataupun perang melawan semua orang yang akan ngacak-ngacak kamu atau keluarga kita.

Semoga aku sudah jadi ade yang (cukup) baik untuk kamu mba, that’s the least i could do.
Satu yang aku pegang dari kata-katamu…“kamu akan selalu jadi adek aku, biarpun ada orang lain di hidup aku, ga akan ada yang bisa merubah apa yang kita berdua punya”.


Terima kasih, untuk asbak yang kamu sodorkan waktu patah hatiku pertama kali. “Ngerokok aja, gw juga kok…….cerita aja, ya elah…segitu aja, ngapain nangis…sebagai kakak kamu, mungkin aku kaget dan sedikit kecewa, tapi kamu uda besar..welcome to the real world neng, you’re a grown woman now”.

Apa yang kita punya ya mba, segala jujur dan komunikasi yang kita lakukan belum pernah aku temuin di sekitarku. Alhamdulillah Tuhan kasih aku keluarga yang lengkap, kakak-kakak yang super ajaib dan jadi antibiotik disaat penyakit kronis mulai menyerang.

I love you so much my mpok..smoga Tuhan cepat kasi pasangan hidup dan papa yang baik untuk brinyit-brinyit yang sebentar lagi mulai pacaran (bahahahaha…puas-puasin deh tuh kekep anak-anak).
Oiya, satu lagi…terima kasih uda bawel bgt nyuruh gw diet, i feel good mba..tapi anehnya ga laku juga deh ya meskipun uda nyusut. Sial…masalahnya ternyata bukan berat badan :D tapi kondisi otak dan hati yang sepertinya selalu bikin laki mabur bahahaha…

Ya udah ah, menye-menye gilak…hehehe….ditunggu traktiran dan malam huru-hara selanjutnya yah.
xxx ( thanks to you akhirnya gw ngerti maksudnya adalah peluk dan bukan be-ep :D )
love you much

Adikmu, si anak kecil tolol yang cengeng dan (mulai) hobi diet

- @dewisubrata 

No comments:

Post a Comment