20 January 2012

Aku Kirim Puisi Untukmu, Ibu

“Tabahlah engkau rasa rindu, yang menggebu menjadi kelabu. Biarlah rasa rindu menggerutu, terus sampai sendu. Masih lama kita bertemu, Ibu.”

Selamat siang, Ibu. Masih ingat puisi yang aku kirim kepadamu itu? :’)

Ini aku, anakmu yang sedang berada jauh darimu. Apa kabar? Aku disini baik-baik saja kok, bu. Kamu tau, bu? Aku disini merindukanmu. Eemh, berapa bulan ya kita tidak bertemu? Sudah terlalu lama hingga rindu ini tak tertahan. Ah, aku jadi rindu masa kecilku, semua kenangan indah itu. Sekarang aku jauh darimu, Ibu. Hidup sendiri, jauh darimu. Aku hanya bisa mengenang masa kecilku itu sebelum aku tidur, setelah aku mengenang kenangan bersama mantanku, yang pernah aku ceritakan kepadamu itu. Haha, aku rindu bercerita tentang pacarku kepadamu, bu. Berbicara langsung bukan lewat bbm.

Ini aku, anakmu yang sedang berada jauh darimu. Aku sibuk kuliah, bu, hingga aku terkadang lupa memberi kabar kepadamu. Hingga aku terkadang malu sendiri ketika kamu yang pertama menanyakan kabar kepadaku. Aku juga terkadang malu, bu, ketika aku hanya bisa menerima jatah uang bulananku, tanpa aku bisa memberi apapun kepadamu, bu. Aku juga malu ketika selalu merepotkanmu, bu.

Ini aku, anakmu yang sedang berada jauh darimu. Yang hanya bisa memberimu rasa rindu dan kasih sayang kepadamu, bu. Meskipun aku hanya bisa memberimu itu, tapi aku harap kamu tidak merasa malu, bu. Karena sedikit-banyaknya uang yang kamu beri, tak lebih banyak dari kasih sayang yang aku beri, bu.

Ibu, aku rindu dan aku sayang padamu. Sebelum dan setelah aku menulis surat cinta ini. Love you, mom!




oleh @mirzapw

diambil dari http://malaikatdanberuang.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment