20 January 2012

Untuk Teya dari Si Twitter OD

Teruntuk Monteya yang entah berada di mana,



Hallo!

Ga usah dijawab. Aku tau kamu ga akan bisa jawab.

Aku kangen kamu tau. Dulu hampir tiap pagi baru bangun tidur aku mengecek kamu. Memeriksa apa ada pesan masuk atau mengecek timeline twitter.

Aku ingat saat pertama kita bertemu kamu keren sekali. Sekarang aku yakin saat melihatmu lagi aku tetap akan terkagum-kagum dengan warna hitam elegan dan garis silvermu. Waktu itu aku lupa hari apa, yang jelas saat itu aku mengecek apakah aku lolos seleksi masuk perguruan tinggi atau tidak. Daaaan, aku lolos. Untirta jurusan Bahasa Inggris. Ga keren banget sih, tapi lolos negeri itu ‘uwooo’ bagi sebagian orang. Aku ingat begitu mengetahui aku lolos Untirta, omku nyeletuk: ‘dibeliin hape doong buat hadiah!’ sebelum itu pun aku sudah mengincarmu sejak lama. Terlebih lagi saat itu ada Nicholas Saputra dan Dian Sastro yang menjadi model iklanmu. Kurang keren apa lagi coba?!

Lalu akhirnya kamupun berhasil berada digenggamanku. Monteya. Itu nama yang aku sukai untukmu.  Kamu menemaniku melewati tahun awal sebagai mahasiswa di Untirta. Tak perlu waktu lama, kita akrab. Kamu keren. Aku juga. Cocok sekali buat sahabatan.  Kamu ga pernah marah aku grepe-grepe tiap baru bangun tidur sampe mau tidur lagi.

Namun, semakin lama, aku semakin sering sekali untuk update status di twitter. Kamu, Teya yang bukan termasuk smartphone  yang pasang paket2an jadi tarif yang dibayarkan bisa lebih murah, lama-lama bikin kantongku jebol. Pulsa 10 ribu bisa habis dalam 2 hari hanya untuk sekedar mengecek timeline atau ngetweet. Muncullah niatan untuk menggantikanmu dengan ponsel yang kini hampir dimiliki oleh semua orang di bumi pertiwi. Selama beberapa bulan aku uring2an memikirkan hal itu. CUMA HAL ITU LOH PADAHAL!! ALASANNYA CUMA KARENA ITU!!

Anggap saja kamu sudah tergantikan (T-T)  memang sih pengeluaranku untuk pulsa jauh lebih hemat. Tapi… SEMENJAK PAKE SMARTPHONE ITU AKU ENGGA BISA NGETWEET DI KAMPUS! Gatau kenapa bisa begitu. Dan gegara itu, tiap aku agak kesel engga bisa ngetweet di kampus aku kangen kamu. Sungguh Teya, aku kangen kamu. Apa lagi dipikir kamu itu hadiah dari lolosnya aku ke PTN suka bikin stress. Tapi, aku juga sadar, ponsel aku yang sekarang ini juga ada karena pengorbanan kamu yang mau dijual. Jadi aku bakal tetep mencoba setia sama ponsel ini karena kamu.

Sekali lagi Teya, di manapun kamu berada, aku kangen.



Ttd,

Twitter OD yang sering grepe2in kamu dulu.





oleh @viorexy

diambil dari http://rexysukadi.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment