04 February 2012

Surat Kaleng untuk @hurufkecil 3

Seberapa besar alter ego membunuhmu?

Halo @hurufkecil atau Nankinan?

Saya lebih senang memanggilmu dengan nama Kinan daripada Tomat. Mengingatkanku kepada seseorang yang begitu teduh dan menggalaukan. Sejak dulu saya begitu kagum dengan kisah hidupmu, sampai saya tahu ternyata kamu adalah orang lain dan hanya sebentuk alter ego.
Saya baru familiar dengan istilah alter ego beberapa tahun kebelakang. Ketika menyimak kisah-kisah pahlawan seperti Batman atau Superman. Ada identitas lain yang mereka tampilkan, dibalik realitas dunia mereka sebenarnya. Dunia yang terkadang tidak semua orang bisa memahaminya. Bahkan beberapa tidak bisa diketahui oleh orang lain.
Ketika merunut linimasa dan caramu bertutur barulah saya memahami pola yang sama antara dirimu dan realitas sebenarnya. Kecewa? Yah, entahlah. Beberapa kali garis hidup kita berlintasan. Berinteraksi dan saling memahami. Dan saya perlahan menyadari, kau membutuhkan panggung sandiwara yang lain. Seperti yang saya lakukan.

Tapi yang membuat kita berbeda adalah panggungmu bisa dinikmati oleh semua orang, semantara saya harus setiap hari berperang dengan alter ego ku. Bermain di panggung yang harus betul-betul tersmbunyi. Katakanlah ketika batman harus melindungi banyak orang dengan pribadinya, maka saya sebaliknya. Saya akan mengecewakan banyak orang ketika harus membiarkan Reza yang mengambil alih diriku.

Ah iya, Kinan, saya belum memperkenalkanmu kepadanya. Namanya Reza, sosok paling familiar bagi semua pribadi yang paling ekstrim dari semua kelakuanku. Merasa familiar dengan namanya? Bisa saja. Terkadang Reza menjadi sosok penyelamatku beberapa kali. Ketika harus berhadapan dengan orang-orang baru, dia meniadakan rasa rendah diri dan tampil apa adanya.

Sosoknya yang riang, optimis, dan cenderung easy going beberapa kali menjebak juga kepada hubungan yang salah. One night stand? Entah sudah berapa orang yang menjadi korban. Meninggalkan seseorang tanpa rasa bersalah? Itu hanya bagian kecil. Bahkan layaknya sebuah bom atom, dia tidak menyisakan satu pun perasaan untuk saya.

Ah, Kinan. Mudah-mudahan kau mampu menjabarkan penjelasanku ini. Bagaimana mungkin seorang Reza mempunyai kemudahan mencari seseorang untuk diajak tidur dan meninggalkan saya dengan rasa bersalahnya? Berpikir mengenai apa sebenarnya yang bisa dicari dalam hubungan, terus mematikan perasaan sendiri demi mematikan Reza di dalam keseharianku. Apa yang terjadi padamu Kinan, ketika suatu hari tuanmu memutuskan tidak akan memunculkan lagi karaktermu? Bagaimana nasibmu nanti?
Reza masih hidup di dalam diriku, saya masih harus terus berdamai dengannya. Beberapa kali bantuannya saya butuhkan, kala menghadapi beberapa lelaki yang mau masuk ke dalam kehidupanku. Mencoba menjadikan hatiku sebagai tempat sampah mereka lagi. Saya lelah Kinan, menjadikan dunia mengerti. Bahwa saya ingin menjadi Reza tanpa terlihat aneh. Tanpa merasa minder, tanpa merasa terhakimi.

Saya tiba pada titik dimana saya bingung, sebenarnya yang mana alter ego, yang mana dunia realitas. Saya lelaki, yang mencintai lelaki lain.

1 comment: