15 January 2012

Awalnya


Kepada I, yang rajin mengunjungiku dalam mimpi.

Hey, aku sebenarnya tak tahu bagaimana memulai surat cinta, atau dari mana. Ya, karena disekolah kita dulu tak pernah ada pelajaran menulis surat cinta tentunya tapi tak apalah, tak ada salahnya juga kan mencoba? Seingatku bagian pertama dari setiap surat adalah bagian saling-menanyakan-kabar, ya bagaimana kabarmu? Bagaimana kabar boneka yang kuberi sebagai hadiah ulang tahun dulu? Masih kau simpan? Atau sudah kau buang karena kau benci mengingat tentangku? Mengingat semua yang telah berlalu?

Bagaimana kabar mama papa? Masih sehat semua kan? Oh ya, salam buat mereka ya, aku disini masih baik baik saja, masih merindukanmu dengan cara yang sama juga tentunya, yah walaupun aku tak tahu apa rinduku ini berbalas atau tidak. Oh iya, kuliah kamu gimana? Masih lancar kan? Sebenarnya sih kamu ngga perlu pinter pinter dalam kuliah kamu, kamu cukup pinter nyenengin hati aku aja. Hehehe, sounds silly right? 

Kamu masih suka main ke angkringan yang dulu kita kesana dulu? Menurutku sih ya daripada kamu main kesana coba kamu main main ke hati aku dan tinggal disana, udah kusiapin kasur kasih sayang dan selimut bermerk kenangan kok, coba deh kalau ngga percaya. Udah dulu ya suratnya, besuk disambung lagi. Aku takutnya kamu sampe lupa kangen sama aku lagi gara gara keasikan baca surat dari aku ini. Salam cinta-peluk-sayang-membabi-buta

Dari D, seseorang yang rajin memimpikanmu.

dikirim @adityadaniel dari http://adityaistyana.tumblr.com/post/15782346061/awalnya

No comments:

Post a Comment