15 January 2012

Untukmu. Ya, Kamu.

Teruntuk kamu yang masih di hati,

Kamu mungkin tertawa, atau juga bertanya-tanya. Untuk apalagi aku menulis sebuah surat untukmu, saat hubungan kita telah berakhir beberapa hari kemarin? Kau tau, aku bukanlah orang yang mudah bicara secara langsung, jadi ini adalah caraku untuk berbicara padamu. Aku tau, mungkin akan sangat percuma aku menulis surat ini. Tapi buatku, tak ada yang sia-sia dalam sebuah perjuangan. Yah, perjuangan untuk mendapatkan hatimu kembali.

Kamu yang selalu meragukan ketulusanku, kali ini aku takkan banyak berkata-kata dengan puisi atau kata-kata berbunga. Aku hanya ingin kau tau, setiap hari yang ada dalam pikiranku hanyalah dirimu. Bukannya aku tak ingin melupakanmu, sudah ribuan kali bahkan jutaan kali aku mencoba melenyapkan kenangan tentangmu dalam hidupku, aku tak pernah berhasil. Melupakanmu seperti melupakan diriku sendiri. Dan itu rasanya tak mungkin bisa terjadi. Bahkan jika mungkin aku terkena amnesia dan kehilangan ingatanku. Perasaanku tidak juga akan hilang, karena aku tidak menyimpanmu dalam otakku, tapi dalam hatiku.

Aku tidak tahu apakah kamu akan membacaku kali ini, tapi aku percaya sebenarnya di dalam hatimu masih ada namaku. Hehehe…yah aku sedikit percaya diri, karena aku sangat tau tentang hatimu. Kebersamaan kita yang tidaklah mudah sedari awal, membentuk hubungan kita menjadi lebih istimewa dari yang kita duga. Dan kamu jadi teramat istimewa untuk hatiku. Aku takkan mengiba sayang, aku hanya ingin kau tau apa yang sesungguhnya ada dalam hatiku. Meski mungkin kau tak percaya.

Sayang, ini bukanlah surat terakhir yang akan aku tuliskan untukmu. Akan ada dan ada surat selanjutnya, hingga mungkin aku lelah dan menyerah. Atau kau muak dan muntah. Tapi tak apa, hanya ini satu-satunya caraku untuk berbicara padamu saat ini. Kabari aku jika kau rindu, karena pintu hatiku tetap kujaga untukmu. Hingga kau lelah dengan amarah lalu ingin kembali pulang kedalam rumah yang telah kita bangun bersama di dalam hatiku.


Dari aku yang masih mencintaimu.


dikirim @a_metta dari http://halamanjiwasangrembulan.blogspot.com/2012/01/untukmuyah-kamu.html

No comments:

Post a Comment