15 January 2012

“Untuk hati yang ketakutan”

dear hati„

hari ini dan setiap hari kamu pasti takut akan hal yang sama kan?

“jodoh”

sebuah hal klise yang banyak menjadi masalah orang pada umumnya, dan memang menjadi ketakutan terbesar dalam dirimu

apalagi setelah kamu mendapatkan kenyataan bahwa konon katanya jodoh sudah ditentukan dari 4 bulan usia kita didalam kandungan.

aku tahu hati, kamu pada awalnya sangat mempercayai hal itu, tetapi kegagalan demi kegagalan kamu alami, kegagalan yang menamparkan dan menghujamkan luka pada dirimu. Kegagalan yang tidak kamu mengerti, kamu alami setidaknya 21 tahun terakhir ini. Ketika hati yang lain sudah mampu merasakan “bertepuk tangan” engkau masih bertepuk hanya dengan sebelah tangan.

dirimu yang tadinya bebas terbuka, berteman baik dengan harapan, sekarang sudah penuh luka disekujur tubuhmu dan hubunganmu dengan harapan memburuk. Tapi kamu tidak pernah menyerah, tetap mencari tangan - tangan lain yang mau untuk ikut bertepuk denganmu.

aku mengerti hati, terkadang kamu hanya ingin duduk sejenak berhenti mencari tangan untuk bertepuk, namun dirimu tidak bisa menahan diri, kamu tetap mencari tangan yang kelak akan menjadi partner untuk bertepuk dan menjalani sisa hidup denganmu.

aku juga mengerti, begitu mendengar kata jodoh sudah ditentukan, engkau takut, takut bahwa orang yang kau pilih saat ini adalah orang yang salah lagi dan membiarkan dirimu bertepuk hanya sebelah tangan lagi.

aku juga tahu hati, kalau kamu sudah muak dihantui oleh kelakuan sang waktu dengan anak buahnya yang bernama “someday” yang menyeret dirimu kedalam keraguan akan sesuatu yang tidak pasti.

tapi yakinlah hati, yakin, jika kamu menjadi lebih baik, maka orang yang akan bertepuk denganmu adalah orang yang terbaik, orang yang akan merangkulmu disisa hidupnya.

yakinlah hati, kamu tidak sendirian di dunia ini.

yakinlah hati, kamu pantas untuk dicintai.

yakinlah hati, bertemanlah dengan harapan, peluk erat dirinya dan ketakutan itupun akan meninggalkan dirimu.

yakinlah hati kamu memang kuat.

terima kasih hati, kamu membuatku tetap hidup sampai saat ini

tertanda,

zita nadia


No comments:

Post a Comment