15 January 2012

Di umur 16 tahunmu

Dear kamu yang [dulu] berumur 16 tahun,

Halo, aku Unge.

[Yang mungkin akan menjadi] calon istrimu saat kamu berumur dewasa nanti. Mungkin kamu belum tahu banyak tentangku. Kelak, kamu akan tahu banyak tentangku.

Tak apa, maka dari itu, aku menuliskan sepotong surat yang kubuat menjelang usiamu di kisaran angka 3.

Sepuluh menit lagi, jatah umurmu berkurang. Tapi,tenang saja, sampai detik ini rasa sayangku belum berkurang.

Some people say, “Life begins at thirty.”

Maka, aku berdo’a semoga kamu makin dewasa. Karena hidup barumu akan dimulai besok.

Aku ingin tahu seperti apa kamu saat kamu masih duduk di bangku SMA.
Apakah kamu sudah menjadi penggemar Red Devils?
Apakah kamu akan menghabiskan malammu dengan duduk di ‘Dante’ sambil menonton pertandingan MU?
Sudahkah kamu tergila-gila akan Dream Theater atau Mr.Big dan bermimpi untuk menonton konser mereka?
Apakah kamu sudah mengenal yang namanya rokok?

Ah, aku benar-benar ingin tahu.

Biarpun begitu, aku ingin memberitahumu banyak rahasia.

Kamu akan menghabiskan masa kuliah dan kerja antara Jakarta dan Bandung. Dan baru pindah ke Surabaya di awal tahun 2010.

Mungkin itu alasan kenapa kita baru berjumpa. Kamu pernah bilang andaikan kita bertemu lebih awal, kita sekarang sudah sangat saling mengenal. Ternyata butuh jalan yang panjang sebelum kita akhirnya bisa bertemu.

Jadi, berjanjilah padaku, ketika nanti kamu memiliki kesempatan untuk pergi ke Surabaya lebih cepat, cari aku. Apabila kamu menemukan aku lebih dulu, kejar aku.

Tapi, bila tidak, aku beritahukan cara lainnya.

Kita akan berkenalan setahun setelah kamu menetap di sini. Saranku, berkenalanlah denganku lebih awal, bisa? Sodorkan nomor teleponmu padaku. Sapa aku di koridor lantai 2. Dekati aku saat hari Minggu tiba biar kita bisa sama-sama bersepeda.

Maaf, bila nanti kita banyak bertengkar.
Maaf bila nanti kita akan saling menyakiti.
Maaf bila nanti kamu merasa aku tak menghargaimu.

Over that that, i do care about you. You know i always do.

Aku sudah tak punya hal untuk diceritakan lagi. Entahlah, kemana kalimat-kalimat yang ingin kutuliskan buatmu.

Selamat ulang tahun, kamu [siapapun itu, aku harap itu kamu]. Semoga kita cepat berjumpa di masa sekarang.

Sayang selalu,

Unge [di masa depan]

PS: Bisakah kamu tak merokok?



No comments:

Post a Comment