15 January 2012

Kepada Kamu yang Selalu Menyayangiku

Selamat pagi, sayang. Pagi ini aku hendak menyapamu dengan hangat, sehangat rasa sayang selalu saja kamu persembahkan untukku setiap harinya. Tanpa ego. Tanpa amarah. Kamu tentu saja masih ingat, sesaat sebelum tidur semalam kita bertengkar. Walau menyisakan tangis, tapi ini belum termasuk pertengkaran kita yang hebat. Saling menyalahkan sudah pasti. Tetapi, yang selalu kusukai ketika kita bertengkar, ialah fakta bahwa kita tetap saja akan kembali lagi, tak lama setelah kita menjauh. Kembali saling menyayangi. Kembali saling mengkhawatirkan, walau tersamarkan oleh gengsi.

Ketika bangun pagi, hal pertama yang kulakukan ialah mengecek pesan darimu di handphoneku. Kalimat ‘aku sayang kamu’ yang setia kamu selipkan di setiap pesan pagi darimu itu selalu bisa menjawab keingintahuanku, apakah kamu masih masih tetap menyayangiku setiap pagi, seperti aku juga menyayangimu dengan cara yang sama. Sebut saja aku pelupa, namun kamu selalu berhasil menunjukkan kepadaku melalui perhatianmu, hal-hal kecil di diriku yang selalu kamu ingat, kesetianmu, dan kesabaranmu, bahwa kamu memang sungguh menyayangiku.

Hari ini tanggal 14 Januari 2012. Genap setahun lebih satu bulan kita bersama. Kamu sering bilang, kebersamaan itu jangan dihitung berapa lamanya, tetapi untuk dijalani. Namun aku terlalu bahagia, sayang. Tak bisa kugambarkan dengan persis bagaimana bahagianya aku semenjak bersamamu. Bagaimana bisa aku tak menghitungnya sementara bersamamu ialah tiap helaian nafas yang kusyukuri.

Selamat setahun sebulanan, sayang. Tetaplah berjalan di sisiku, menemaniku. Membisikkan cinta setiap ku lupa rasanya. Menggenggam jemariku tuk selalu berjalan di sisimu. Mendekapku dikala nyaris jatuh bertubruk dengan ego. Meluluhkan amarah yang bisa saja menyakitimu.

Menyayangiku.

Seperti aku menyayangimu.

Selalu.


Dari yang tak akan pernah bisa terlalu jauh darimu.

-Beatrice-

dikirim oleh @beatricearuan

No comments:

Post a Comment