15 January 2012

Day#1: Untuk seseorang dibalik jendela hujan

Aku tak banyak mengenalmu, bahkan sejak kali pertama kita bertemu aku tak mengerti mengapa ada air mata di pipimu.
Aku tak mengerti mengapa kau selalu mengirimiku pesan singkat saat langit mulai gelap.
Aku tak mengerti mengapa kau suka berlama-lama menatap hujan.
Aku tak tahu kau diam-diam menangis, menahan rasa sakit dikepalamu.
Aku tak tahu kalau kita harus berziarah, pada malam hari kau tak bisa tidur karena ketakutan.
Aku tak mengerti arti tatapanmu saat aku pulang larut.
Maaf, terlalu banyak yang tak aku mengerti tentangmu.

Maaf, telah banyak mengecewakanmu.
Maaf, aku belum bisa menepati janjiku padamu.
Maaf, aku belum bisa membahagiakanmu.

Kau, yang mengenalku terlampau dalam, aku mohon jangan pernah berpikir tentang perpisahan. Kita, manusia, tahu bahwa perpisahan adalah hal mutlak. Aku ingin kau tahu betapa sedihnya aku saat kau selalu mengungkit kematian. Apa yang kau rasakan saat seseorang yang menjadi salah satu alasanmu hidup, membahas tentang kematiannya?
Jika saja aku bisa memindahkan rasa sakitmu padaku agar kau bahagia, aku bersedia.

Kini, kerut wajahmu tak mampu lagi berbohong.
Hujan tak mampu lagi menutupi keringat dan air matamu.

Terimakasih. Aku mencintaimu.
Wanita yang pernah mempertaruhkan nyawamu demi nyawaku.


dikirim oleh @yuuiiw di http://yulianicsw.blogspot.com/2012/01/day1-untuk-seseorang-dibalik-jendela.html

No comments:

Post a Comment