15 January 2012

Kepada Keegoisan Saya

Kepada Keegoisan Saya,

Puas,setelah apa yang telah kamu baca barusan ?

Saya tidak bisa berkata-kata setelah apa yang saya lihat barusan, hanya sesekali menutup wajah saya, dan bekata “Oh, my God” . Apa yang telah saya lihat benar-benar membuat bibir saya bergetar, air mata yang ingin keluar tapi saya tahan karena akan banyak sepasang mata yang melihat sambil bergumam di dalam hati ”Gila, kenapa tu cewe subuh-subuh gini mewek sendirian, di warnet”, maka lagi-lagi si hati yang bekerja keras untuk menutupi kamu hey KEEGOISAN.

Apa kamu ga merasakan apa-apa selama ini?

Setahun, 2 tahun atau bahkan lebih, kamu bersikap kaya gini, pada sahabat saya, sahabat terbaik saya. Apa kamu ga sadar apa yang dia rasakan, waktu kamu bercerita tentang seseorang yang sangat kamu kagumi, sangat kamu kagumi dulu, ah mungkin sampai sekarang. Seseorang yang dia kagumi tapi dia tidak berani mengungkapkan rasa kekagumannya padaku, karena kamu yang memonopoli seseorang itu untuk dirimu, kamu berceloteh tentang masa-masa indah kalian bercanda bersama, bermain gitar - bernyanyi bersama, kamu yang di antarkan pulang olehnya, betapa bahagianya kamu mendapat perhatian yan begitu banyak dari seseorang itu, tapi kamu ga ngerasain bagaimana perasaan dia mendengarkan ceritamu yang selalu saja tentang seseorang itu. Hanya karena menyanyangi dirmu seutuhnya sebagai sahabat, iya kamu si KEEGOISAN.

Sekarang gimana perasaan kamu?


Kalau saya, jujur saya sangat terpukul, semua bagian dari diri saya kecuali kamu, benar-benar sakit. Udah begitu banyak masalah yang kamu ceritain, begitu banyak ketidak-ingin-tahuanmu tentang dia, jika aku jadi kamu, mungkin dulu aku akan lebih perasa, lebih memamhami dia, lebih banyak bercerita tentang ketertarikan berdua pada seseorang itu, kalau aku jadi kamu aku ga akan seegois ini, yang bahkan dia terima sebagai sahabat terbaiknya sampai saat ini.

Kepada Pemilik Keegoisan Saya,
Sayapun tidak tahu jawaban akan semua pertanyaan kamu.
Sayapun tahu waktu tidak bisa diputar kembali untuk tidak menjadi seegois ini.
Maukah kamu dan sahabatmu memaafkan apa yang telah saya lakukan selama ini.
Hanya melewati dirimu yang lain, saya bisa menyampaikan rasa bersalah saya.
Bilang pada dirinya, saya sangat sayang padanya, bila saat itu saya tau bagaimana perasaannya, saya tidak aka SEEGOIS ini.
Tolong sampaikan sekarang juga, sebelum dia membaca kata-kata ini. 
Saya sayang kamu, saya sayang sahabat kamu. Maaf membuat kalian semenderita ini.

*Maaf, aku egois, walau aku tau kamu suka dia, tapi aku selalu menang sendiri, aku yang bodoh, dan kamu yang selalu tersenyum denger cerita-cerita aku. Aku sayang kamu #10 *


dikirim @allitriyas dari http://littlegloomy.tumblr.com/post/15796639758/kepada-keegoisan-saya

No comments:

Post a Comment