Kepada Keegoisan Saya,
Puas,setelah apa yang telah kamu baca barusan ?
Saya tidak bisa berkata-kata setelah apa yang saya lihat barusan, 
hanya sesekali menutup wajah saya, dan bekata “Oh, my God” . Apa yang 
telah saya lihat benar-benar membuat bibir saya bergetar, air mata yang 
ingin keluar tapi saya tahan karena akan banyak sepasang mata yang 
melihat sambil bergumam di dalam hati ”Gila, kenapa tu cewe subuh-subuh
 gini mewek sendirian, di warnet”, maka lagi-lagi si hati yang bekerja 
keras untuk menutupi kamu hey KEEGOISAN.
Apa kamu ga merasakan apa-apa selama ini?
Setahun, 2 tahun atau bahkan lebih, kamu bersikap kaya gini, pada 
sahabat saya, sahabat terbaik saya. Apa kamu ga sadar apa yang dia 
rasakan, waktu kamu bercerita tentang seseorang yang sangat kamu kagumi,
 sangat kamu kagumi dulu, ah mungkin sampai sekarang. Seseorang yang dia
 kagumi tapi dia tidak berani mengungkapkan rasa kekagumannya padaku, 
karena kamu yang memonopoli seseorang itu untuk dirimu, kamu berceloteh 
tentang masa-masa indah kalian bercanda bersama, bermain gitar - 
bernyanyi bersama, kamu yang di antarkan pulang olehnya, betapa 
bahagianya kamu mendapat perhatian yan begitu banyak dari seseorang itu,
 tapi kamu ga ngerasain bagaimana perasaan dia mendengarkan ceritamu 
yang selalu saja tentang seseorang itu. Hanya karena menyanyangi dirmu 
seutuhnya sebagai sahabat, iya kamu si KEEGOISAN.
Sekarang gimana perasaan kamu?
 
Kalau saya, jujur saya sangat terpukul, semua bagian dari diri saya 
kecuali kamu, benar-benar sakit. Udah begitu banyak masalah yang kamu 
ceritain, begitu banyak ketidak-ingin-tahuanmu tentang dia, jika aku 
jadi kamu, mungkin dulu aku akan lebih perasa, lebih memamhami dia, 
lebih banyak bercerita tentang ketertarikan berdua pada seseorang itu, 
kalau aku jadi kamu aku ga akan seegois ini, yang bahkan dia terima 
sebagai sahabat terbaiknya sampai saat ini.
Kepada Pemilik Keegoisan Saya,
Sayapun tidak tahu jawaban akan semua pertanyaan kamu.
Sayapun tahu waktu tidak bisa diputar kembali untuk tidak menjadi seegois ini.
Maukah kamu dan sahabatmu memaafkan apa yang telah saya lakukan selama ini.
Hanya melewati dirimu yang lain, saya bisa menyampaikan rasa bersalah saya.
Bilang pada dirinya, saya sangat sayang padanya, bila saat itu saya tau bagaimana perasaannya, saya tidak aka SEEGOIS ini.
Tolong sampaikan sekarang juga, sebelum dia membaca kata-kata ini. 
Saya sayang kamu, saya sayang sahabat kamu. Maaf membuat kalian semenderita ini.
*Maaf, aku egois, walau aku tau kamu suka dia, tapi aku selalu menang
 sendiri, aku yang bodoh, dan kamu yang selalu tersenyum denger 
cerita-cerita aku. Aku sayang kamu #10 *
dikirim @allitriyas dari http://littlegloomy.tumblr.com/post/15796639758/kepada-keegoisan-saya
No comments:
Post a Comment