16 January 2012

Si Merah

Halo kamu yang senang memakai kaos merah disana yang sedang sibuk dengan buku kalkulus. Aku disini membutuhkan mu untuk mengajariku menjawab soal ini,tunggu dulu ini bukan soal kalkulus melainkan soal bagaimana aku harus melupakanmu. Aku mohon tutup dulu bukumu dan perhatikan perkataanku. Aku tahu kalkulus itu lebih indah daripada diriku. Terlintas di pikiranku,aku ingin menjadi buku mu yang selalu kamu baca dan kamu jaga. Aku ingin kau bisa membaca hatiku tanpa aku harus mengatakannya kepadamu. Mengapa? Karena jarak kita terlalu jauh dan jadwal kita yang sangat berbeda. Aku berharap kau mampu menjaga hati ku,menjaga dari seseorang yang ingin memilikiku. Tetapi,kamu juga harus menjaga hatimu,menjaganya hanya untuk aku.

Aku masih menyimpan buku pemberianmu,buku kalkulus. Kau mengatakan aku harus bisa mengerjakan soal tersebut tanpa dirimu karena suatu saat aku akan membencimu. Tapi kenyataanya,aku malah menyukaimu bukan membencimu. Bukannya aku sok pintar, Sekarang aku baru sadar ternyata lebih mudah memahami soal soal ini dibandingkan dengan memahami dirimu. Dirimu yang selalu tampil tenang semakin membuatku ingin mengenalmu lebih dekat lagi. Aku ingin menjadi jam tangan mu yang selalu kau lihat. Tapi aku tidak akan memaksamu untuk selalu melihat ku setiap saat,seminggu sekali cukup. Karena aku tidak ingin mengganggu mu dengan buku kesayanganmu itu. Terimakasih telah menutup bukumu sebentar hanya untuk membaca surat ini,silahkan buka bukumu lagi dan sukses untukmu.

No comments:

Post a Comment