Halo  kamu yang senang memakai kaos merah disana yang sedang sibuk dengan  buku kalkulus. Aku disini membutuhkan mu untuk mengajariku menjawab soal  ini,tunggu dulu ini bukan soal kalkulus melainkan soal bagaimana aku  harus melupakanmu. Aku mohon tutup dulu bukumu dan perhatikan  perkataanku. Aku tahu kalkulus itu lebih indah daripada diriku.  Terlintas di pikiranku,aku ingin menjadi buku mu yang selalu kamu baca  dan kamu jaga. Aku ingin kau bisa membaca hatiku tanpa aku harus  mengatakannya kepadamu. Mengapa? Karena jarak kita terlalu jauh dan  jadwal kita yang sangat berbeda. Aku berharap kau mampu menjaga hati  ku,menjaga dari seseorang yang ingin memilikiku. Tetapi,kamu juga harus  menjaga hatimu,menjaganya hanya untuk aku. 
Aku  masih menyimpan buku pemberianmu,buku kalkulus. Kau mengatakan aku  harus bisa mengerjakan soal tersebut tanpa dirimu karena suatu saat aku  akan membencimu. Tapi kenyataanya,aku malah menyukaimu bukan membencimu.  Bukannya aku sok pintar, Sekarang aku baru sadar ternyata lebih mudah  memahami soal soal ini dibandingkan dengan memahami dirimu. Dirimu yang  selalu tampil tenang semakin membuatku ingin mengenalmu lebih dekat  lagi. Aku ingin menjadi jam tangan mu yang selalu kau lihat. Tapi aku  tidak akan memaksamu untuk selalu melihat ku setiap saat,seminggu sekali  cukup. Karena aku tidak ingin mengganggu mu dengan buku kesayanganmu  itu. Terimakasih telah menutup bukumu sebentar hanya untuk membaca surat  ini,silahkan buka bukumu lagi dan sukses untukmu. 
No comments:
Post a Comment