16 January 2012

Dua untuk Dia

Yogyakarta, 15 Januari 2012

Kepada kamu yang masih ku rindu,

Apakabar kamu?

Hari ini aku harus mengaku karena lagi-lagi aku jadi pecundang yang kalah telak dihajar rindu atas dirimu. Oh, iya langit malam ini hujan. Tahukah kamu katanya hujan mampu meresonansi ingatan seseorang tentang masa lalu? Mungkin aku salah satu korbannya yang teringat tentangmu, tentangku pada waktu itu.

Saat gerhana bulan sembunyi di kelamnya malam, hanya ada jupiter yang mengintip walaupun samar. Atau saat kamu sedang menyetrika dan aku memaksamu menuju beranda, setelah itu kamu marah karena kamu kira aku becanda. Tidak, aku tidak becanda sama sekali, aku hanya ingin kamu melihat angkasa karena kugantungkan cintaku disana.

Ingatkah kamu?

Mungkin iya, mungkin tidak, entahlah. Aku tidak mau berasumsi soal rasa. Percayalah, ekspektasi selalu berbanding lurus dengan sakit hati. Mungkin juga saat ini aku tersesat dalam rindu yang pekat. Biar saja lah, aku bahagia karena kamu yang dulu bagai mayat sudah kembali bersahabat.

Untuk kamu, semoga malam ini kita bertemu dalam tautan mimpi yang sendu, saat diriku memandang nanar hati yang pilu karena tak pernah berbalas rindu denganmu.

Hingga tulisan ini dititikkan, hujan masih bersahutan.

Cause there’ll be no sunlight if i lose you baby

There’ll be no clear skies if i lose you baby,

Just like the clouds my eyes will do the same if you walk away

Everyday it’ll rain, rain, rain

-JD-


Oleh:

Diambil dari: http://jaydewar.tumblr.com

No comments:

Post a Comment