16 January 2012

Untuk Bob Sahabatku Setelah Ibuku


Dear Bob, orang terdekatku setelah ibuku sendiri.
Sepanjang perjalanan hidupku selama 21 tahun, kamu baru mengisi di tiga tahun terakhirnya saja. Namun apa yang kamu toreh mengalahkan orang-orang yang sudah mengisi hidupku belasan tahun. Dan makna pertemanan, saudara perempuan, aku dapatkan di tiga tahun terakhir ini..
Disaat aku tertawa keras hingga mukaku memerah, ada kamu disebelahku yang selalu menjaga tawaku agar selalu ada dan tidak akan pernah hilang. Disaat aku menangis tersedu hingga nafasku hampir putus, ada kamu disebelahku yang bersiap menghapus air mataku dengan kain pel ajaib yang dijual di pameran-pameran murahan. Disaat aku sakit, berjalanpun aku tak mampu, kamu tetap ada di sebelahku, menopang berat tubuhku yang jauh lebih berbeban ketimbang berat tubuhmu. Adakah penyesalan dari dirimu selalu mendampingiku sekalipun aku tidak selalu ada untukmu? Aku harap tidak.
Sahabat yg baik tidak akan membiarkan sahabatnya melakukan tindakan bodoh, SENDIRIAN. Dan itu juga yang kamu lakukan terhadapku. Tindakan apa saja sekalipun itu salah, kamu akan mati-matian membelaku dan mendukungku. Disaat aku berciuman dengan orang yang sudah memiliki kekasihpun, kamu sibuk membelaku. Bukannya mempersalahkanku. Sahabat idiot macam apa kita ini ?! Aku sendiri tak tahu. Bahkan beberapa waktu yang lalu kita sama-sama tidak diijinkan mengikuti ujian salah satu mata kuliah dikarenakan absen kita yang jarang-jarang seperti jaring ikan paus. Jangan lupa menceritakan kebodohan kita ini ke anak cucumu. Kamu pernah gila saat muda bersama sahabatmu, aku.
Terimakasih untuk mengajarkan aku segala makna pertemanan dan persahabatan yang teruntai indah tanpa batas. Aku sayang kamu bob ..
Account twitter : @sintamon

oleh : @yunitairma

No comments:

Post a Comment