16 January 2012

Untuk Ibu Di Sudut Pagi


Dear Ibu,

Semalam aku sangat merindumu.... aaahhhh setiap hari juga begitu... tapi semalam, sangaaaat... sangaaaat... dan sangaaaattt...... :D

Aku sedang ingin bercerita ibu.....
Aku tahu, ibu pasti selalu bosan melihatku eringkuk di kamar, berjabat hangat dengan kasuurr.. selalu... apalagi di musim dingin semacam ini..... bhihihihikkkk.....

Tapi kali ini tidak, aku menjadi lebih rajiiin.... meski baru beberapa hari...
Ibu, aku ingin menghadiahimu menantu.... yang juga bisa selalu sayang padamu... seperti aku.... hehehe...

Aku sedang belajar memasak, ibu....
Benar-benar dari nol...... Aku tahu, yang paham betul tentang aku, adalah ibu... Bahwa kelemahanku bukanlah harga mati bagiku...

Tapi sayang, ibu tak bisa langsung mencicip apa yang aku masak. Aaahhh tak apa, suatu kali jika ibu kemari, coba cicipi yaaahhh...

Mungkin memang tak seenak masakan ibu, tak sesehat cara ibu. Tapi, aku berusaha melakukannya dengan baik. Bahkan aku tak jarang enggan memakannya dengan mulutku sendiri, hehehehe.... gorengannya gosong.... hahahahaha.....

Aku masih ingat, bagaimana aku dan adik-adik selalu menantikan sup merah buatan ibu. Di hari istimewa kami, di hari ulang tahun kami. Memang tak selalu mewah, tapi aku masih lekat mengingatnya, karena kami selalu menyukainya.

Aku ingin, suatu kali nanti, anak-anakku juga akan merasakan hal yang sama sepertiku. Menantikan sesuatu yang mereka suka, yang dibuat dari tangan ibunya sendiri. Aaaaahhh itu cukup romantis bagiku ibu...

Ibu, jangan malu ya dengan kekuranganku.... Aku memang susah belajar untuk hal yang satu itu.. Tapi aku tahu... suatu kali aku juga akan bisa hebat sepertimu... yang selalu melakukan segalanya dengan cinta.. hingga aku pun tak sanggup membuat jeda rindu padamu.

Sampai saat aku menulis surat ini. Pagi-pagi yang sedikit senyum matahari, aku masih juga merelakan pipiku basah dengan air mata haru.

Ibu, benar yaa....
Lain kali cicipi masakanku.... untukmu... atas nama cintaku...

Aku,
yang selalu mematri senyummu, di benakku, setiap hari.

No comments:

Post a Comment