17 January 2012

Birumu pengecualianku

Untukmu, si biru.

Maukah kau kuberi tau sesuatu? Bahwa warna favorit keduaku, setelah hitam, sebenarnya adalah warna biru. Ya, biru, seperti yg biasa kau kenakan.

Aku kagum pada setiap biru langit yg menemani sang bhagaskara. Sebagaimana kagumku pada jingga senja.
Aku puas pada setiap biru laut yg selalu kuteriaki di ujung pantai. Sepuas aku pada ruang gelap tempatku mengasingkan diri.
Aku bangga pada setiap jengkal biru seprai alas tidurku. Sebangga aku pada pakaian warna hitamku.
2 motor dan 1 mobil di rumahku juga berwarna biru. Dan aku suka.

Tapi maaf, birumu pengecualianku. Aku sama sekali tak tertarik pada biru-hitammu. Khusus untuk yg satu ini, warna merah-hitam rival sekotamu jauh lebih menarik bagiku.
Sudah lama aku menganut ‘paham’ ini. Sejak sebelum sehelaipun bulu ke-baligh-an menumbuhi badanku.
Tak mungkin aku durhaka pada merah-hitam yg telah memupuk kebanggaan dan kedewasaanku sebagai seorang suporter. Tak mungkin bila aku harus durhaka seperti kacang yg lupa kulitnya. Seperti secuil upil yg lupa pada hidungnya. Seperti Norman Kamaru yg lupa pada seragamnya.
Maaf..

Terakhir, kuucapkan selamat atas kemenanganmu subuh pagi. Barangkali Tuhan merasa bahwa kau (sedang) pantas mendapatkannya, meski bagiku tidak.
Perlu kau tau, kemenanganmu itu tak sedikitpun mampu mengikis kebanggaanku pada merah-hitam.
Ale Ale Ale Milan Ale, Forza Lotta Vincere, Non Ti Lasceremo Mai !!!

Dariku, Pecinta warna biru yg durhaka..



Oleh:

Diambil dari: http://perekamgumam.tumblr.com

No comments:

Post a Comment