17 January 2012

Kepada Hari Senin

Hari ke -3

Sampai sekarang saya masih bertanya mengapa namamu “Senin” bukan “Dua-nin” atau “Tri-nin”. Kasihan sekali ternyata namamu sangat tidak hoki dan banyak orang membencimu. Waktu kecil, saya berusaha mendapatkan nomor 1. Bangku nomor 1, peringkat 1, merk sepeda nomor 1. Menurut saya 1 itu keren. Tapi, kadang kala mengingat namamu di urutan pertama nama hari membuatku ingin mempercepat waktu. Suatu hari, saya pernah menyebut hari Senin sebagai Selasa. Saya bilang ke teman-teman “Pokoknya saya ingin menyebut hari Senin sebagai Selasa. Jadi jangan protes”. Maka, hampir dua kali Senin saya menyebutmu sebagai Selasa tentu saja dengan jadwal pelajaran yang sama dengan hari Senin (waktu itu saya masih SMA). Tetap saja saya merasa malas. Lalu, minggu berikutnya saya menyebut Senin sebagai Sabtu karena saya selalu bersemangat di hari Sabtu. Maka, saya coba tiga kali Senin saya sebut sebagai Sabtu. Ternyata saya tetap saja malas sebab sebelum “Sabtu” yang aslinya adalah Senin adalah hari libur dan saya telah mensuggesti diri sendiri bahwa “AH kenapa besok masuk sekolah lagi? Saya Malas!”

Saya sekarang tahu Senin. Bukan kamu yang harusnya dibenci tapi saya.

Saya mestinya bisa mem-boost mood saya pada hari sebelumnya. Saya mestinya tetap nyaman di semua hari. Ternyata saya jahat juga ya? Benci dengan kamu dan cinta hari Sabtu. Saya malu.



Oleh:

Diambil dari: http://roomofme.tumblr.com

No comments:

Post a Comment