17 January 2012

Kepada Kamu di Masa Depan

Kepada kamu yang tersayang di masa depan,

Aku yakin sekali, di masamu kamu tengah berbahagia bersama aku. Tinggal bersama di rumah mungil impian kita. Mungkin, di masamu kita telah memiliki anak-anak yang lucu. Ada yang serupa kamu, ada yang serupa aku. Terkadang kita pasti ribut, mendiskusikan hal kecil yang tidak menemukan pemecahannya. Tapi aku yakin kita pasti menemukan jalan tengahnya bersama. Aku yakin, di masamu kamu adalah sosok yang setia padaku. Pun aku yang selalu begitu. Kita berjanji untuk renta bersama, melihat bahagia dan kejamnya dunia. Saling menggenggam tangan memberi kekuatan. Aku yakin, kamu akan menerima kekuranganku dan menasehatiku jika memang mulai mengganggu, bukan menjadikan kekuranganku sebagai alasan meninggalkanku. Aku juga berjanji akan menerimamu tanpa syarat dan memberikan berjuta cinta tanpa syarat.

Di masamu, kamu tidak hanya membuat aku bahagia tapi juga seluruh keluargaku. Kamu mengabulkan keinginan dan impian orangtuaku untuk menimang cucu yang lucu-lucu. Aku yakin kamu adalah sosok ayah penuh rasa sayang dan kehangatan, yang tidak sungkan menemani anakmu bermain sepeda dan makan permen loli bersama. Kamu menjadi imam yang sangat baik bagi keluarga kecil kita, memberi aku dan anak-anak kita bimbingan untuk selalu menjadi lebih baik tanpa mendoktrin dan menyalahkan.

Kamu, bacalah dengan seksama suratku ini. Pekalah dan segeralah datang padaku di masa kini. Jangan terlalu betah di masa depan saat aku belum sampai di sana. Aku telah lama menunggumu hingga akhirnya kutulis surat ini hanya untukmu. Hanya untuk menegurmu yang tengah berbahagia di masamu. Aku masih tertinggal di sini di masa kini, masih menunggu kamu menjemput aku. Ayo, menjemput aku tidaklah membutuhkan waktu yang terlalu lama. Kamu datang, genggam tanganku dan lalu kita berjalan bersama ke masamu.

Kamu, aku menunggumu di rumahku bersama orangtuaku. Dan keluarga besarku siap menyambut kedatanganmu, sosok hebat untuk masa depanku. Cepatlah datang, aku ingin segera tahu siapa kamu sebenarnya. Siapa kamu yang mampu membahagiakan aku. Siapa kamu yang penuh kasih sayang dan selalu setia. Aku menunggumu. Tolong, jangan terlalu lama. Pakailah kendaraan tercepat untuk menuju aku.

Salam sayang selalu,

Aku, jodohmu yang masih tertinggal di masa kini.



Oleh:

Diambil dari: http://hotarukika.tumblr.com

No comments:

Post a Comment