17 January 2012

30 Hari Menulis Surat Cinta (?)

Hari ini, pertama kali dalam hidupku aku menulis untukmu. Bukan, bukan karena aku tidak ingin mengungkapkanmu dalam kata. Bukan juga karena aku kehabisan kata untuk mengungkapkanmu. Hanya saja, kau lebih berharga daripada semua kata-kata indah yang pernah kumiliki dan bisa kuberikan. Hidupmu, terlalu indah kalau hanya untuk dijabarkan dalam ribuan puisi dan syair-syair indah.

Sudah kukatakan sebelumnya, inilah diriku, yang selalu mengagumimu tanpa ada cela satupun. Sudah kujelaskan, bahwa apapun yang ada di dalam tubuhku akan kuserahkan hanya untukmu. Namun….

Namun sekarang.. Yang kumiliki hanya jiwa. Ragaku sudah tak bersamaku lagi. Aku sudah terlalu lelah dengan semua ini. Mungkin, inilah akibat aku terlalu mencintaimu. Oh, tunggu… Cinta? Apa yang kutau tentang cinta? Apakah aku benar-benar memilikinya? Bukankah selama ini aku sudah terbunuh oleh cinta?

Saat aku masih mampu memiliki raga ini, adakah kau memberiku kesempatan untuk membahagiakanmu dengan segala kekuranganku? Adakah kau mau menyandarkan kepalamu di pundakku? Ingatkah kau kapan terakhir kau menggenggam tanganku? Ah.. Sudah.. Lupakan tentang semua itu. Masa lalu ketika aku masih memiliki raga.

Sekarang, hai kekasihku, sudah, jangan menangis lagi. Jangan bersedih. Aku tak mati. Hanya ragaku saja yang sudah tak kuat lagi menahan semua beban. Dan kekasihku, ingatlah dulu ketika aku selalu berusaha untuk membuatmu tersenyum, sekarangpun aku akan masih tetap melakukannya.


Aku mungkin akan terlupakan darimu, tapi percayalah, kau selalu hidup di dalamku yang telah mati ini.


Oleh:

Diambil dari: http://galileorahan.tumblr.com

No comments:

Post a Comment